Rangkuman
Sistem Pencernaan
SISTEM
PENCERNAAN
A. ZAT MAKANAN DAN
FUNGSINYA
Zat makanan merupakan bahan-bahan
yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat
makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat
makanan mikro (vitamin, mineral).
1. Fungsi Makanan
a. Makanan
mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
b. Pertumbuhan
dan perkembangan tubuh.
c. Pemeliharaan
dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
d. Pengaturan
metabolisme tubuh.
e. Penjaga
keseimbangan cairan tubuh.
f. Pertahanan
tubuh terhadap penyakit.
g. Penghasil
energi.
Makanan yang baik yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Higienis,
yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan
tubuh.
b. Bergizi,
yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung
10 asam amino esensial.
c. Mudah
dicerna.
d. Bervitamin
dan bermineral.
e. Cukup
mengandung air.
2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang
merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 :
1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat
didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan
keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa
yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.
Berdasarkan panjang rantai karbon,
karbohidrat dibagi 3, yaitu:
1) Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak
bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa,
tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa,
galaktosa, fruktosa dan manosa.
2) Oligosakarida
Menghasilkan 2 – 6 monosakarida
melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida
yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara
lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum).
Hidrolisis sukrosa menghasilkan
glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan
galaktosa dan glukosa.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua
molekul glukosa.
3) Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6
monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin, selulosa,
dekstrin.
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu:
padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian (singkong, ubi, kentang),
tepung, sagu.
Fungsi Karbohidrat:
1) Sebagai
sumber energi utama.
2) Berperan
penting dalam metabolisme.
3) Menjaga
keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan
struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu
proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
6) Membantu
penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7) Bahan
pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8) Karbohidrat
beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan
gliserol disebut “lemak”, tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P
dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Lemak
sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu
lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam
lemak).
2) Lemak
campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu
fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.
Fosfolipid merupakan komponen
pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan
air yang berlebihan.
Fosfatid, dibentuk oleh tubuh
sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur
timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan
urat saraf.
Lipoprotein merupakan lemak yang
mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa jenis zat makanan dari
saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh yang membutuhkan.
3) Lemak
asli
Yang termasuk lemak asli antara lain
asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D.
Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada 2
jenis, yaitu:
1) Lemak
nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam
lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.
Contoh lemak nabati, yaitu: minyak
kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga
matahari, margarin dan kacang-kacangan.
2) Lemak
hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak
jenuh, kecuali ikan dan kerang.
Contoh lemak hewani, yaitu: mentega,
susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi Lemak
Fungsi lemak antara lain:
1) Sumber
energi.
2) Pelarut
vitamin A, D, E, dan K.
3) Sumber
asam lemak esensial.
4) Pelindung
organ tubuh.
5) Penyebab
lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.
c. Protein
Protein didefinisikan sebagai
senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang
mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana
yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara sederhana
dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial
Asam amino esensial dan non esensial
Esensial
untuk
Orang
dewasa
|
Esensial
hanya
untuk
bayi
|
Non
Esensial
|
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Treonin
Valin
|
Arginin
Histidin
|
Alanin
Asparagin
Asam aspartat
Sistein
Sistin
Asam glutamat
Glutamin
Glisin
Prolin
Serin
Tiroksin
|
Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein
hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein
nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.
Fungsi Protein
Fungsi protein antara lain:
1) Sintesis
zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan,
perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksanaan
metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan
asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
5) Pemeliharaan
tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
6) Penyediaan
sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
7) Penetralan
(detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d. Air
Fungsi Air
1) Pelarut
senyawa-senyawa lainnya.
Unsur
|
Fungsi
|
Banyak terdapat pada
|
Kalsium (Ca)
|
Pembekuan darah, pembentukan tulang dan gigi, penerimaan
dan transmisi rangsang, kontraksi dan relaksasi otot.
|
Susu, sayur-mayur, udang, kuning telur, mentega, kacang,
dan keju.
|
Fosfor (P)
|
Pembentukan tulang dan gigi, mengatur keseimbangan asam
dan basa darah, membantu kontraksi otot, unsur utama sel tubuh pengatur
aktivitas hormonal, dan membantu absorbsi serta transportasi zat-zat makanan.
|
Susu, daging, ikan, kacang, padi, telur, serta sayuran
hijau.
|
Natrium (Na)
|
Memelihara keseimbangan asam basa, mengatur tekanan osmotik
tubuh, permeabilitas sel, dan transmisi impuls saraf.
|
Garam dapur (NaCl), ikan, dan makanan laut.
|
Klorin (Cl)
|
Menjaga tekanan osmotik, asam basa, kadar air dalam tubuh,
membantu HCl pada lambung, dan memelihara keseimbangan cairan elektrolit.
|
Garam dapur, ikan, dan makanan laut.
|
Kalium (K)
|
Pertumbuhan, mengatur tekanan osmotik dan kenetralan
cairan tubuh, kontraksi otot, transmisi impuls saraf, katalisator reaksi
kimia, mengatur pelepasan insulin, dan memelihara denyut jantung.
|
Hampir semua makanan, khususnya yang mengandung protein.
|
Magnesium
(Mg)
|
Aktivator pembentukan eritrosit dan tulang, sintesis
protein, respirasi sel, katalisator reaksi yang melibatkan ATP dan ADP serta
memelihara kesehatan otot dan saraf.
|
Sayuran hijau, hati, dan telur.
|
Belerang
(S)
|
Membentuk protein dan keratin, penyimpangan dan pembebasan
energi, peningkatan kerja beberapa enzim, pemeliharaan otot dan saraf,
penetralan racun, dan sebagai komponen asam nukleat, asam lemak dan protein.
|
Makanan berprotein.
|
2) Mengangkut
zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3) Menjaga
stabilitas suhu tubuh.
Pengaturan air di dalam tubuh
dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak
ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat.
e. Mineral
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur yang diperlukan tubuh
dalam jumlah besar disebut Makroelemen
Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur
yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital
bagi proses metabolisme
Unsur
|
Fungsi
|
Banyak terdapat pada
|
Zat Besi (Fe)
|
Pembentukan hemoglobin dan
mioglobin, respirasi sel, reaksi biokimia tubuh, konstituen enzim seluler.
|
Daging, telur, hati, keju, dan
sayuran hijau.
|
Florin (F)
|
Menguatkan gigi dan tulang serta
mencegah penyakit periodental dan osteoporosis.
|
Kuning telur, susu dan otak.
|
Iodium (I)
|
Pembentukan hormone tiroksin oleh
kelenjar tiroid.
|
Bahan laut, tumbuhan yang hidup
dekat pantai dan garam.
|
Tembaga (Cu)
|
Pembentukan enzim yang berperan
dalam metabolisme dan pembuatan hemoglobin, pada ibu menyusui membantu
pembentukan ASI, membantu dalam mengabsorbsi zat besi, sintesis hormon, dan
memelihara sistem saraf dan kimia darah.
|
Hati, daging, ginjal, kerang,
kacang, sayur, dan padi.
|
Unsur-unsur perunut
(trace-element)
|
Mempertahankan metabolisme tubuh
berjalan dengan lancar.
|
Mangan (Mn), Kromium (Cr), Kobalt
(Co), dan Selenium (Se)
|
f. Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin.
Menurut kelarutannya vitamin
dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Vitamin yang larut dalam air:
vitamin B dan C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak:
vitamin A, D, E, dan K
B. SISTEM PENCERNAAN
MAKANAN PADA MANUSIA
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat
dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Proses pencernaan makanan pada
manusia terjadi di luar sel, disebut pencernaan ekstrasekuler.
Sistem pencernaan manusia tersusun dari saluran pencernaan (mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus) dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas).
1. Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu disebut ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar saliva (air liur).
a. Lidah
Lidah berfungsi untuk :
• Membantu membolak-balikkan makanan
• Membantu mendorong makanan saat ditelan
• Sebagai alat pengecap atau perasa
• Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan
b. Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sbb.:
1.) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2.) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan
3.) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar).
c. Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan secara kimiawi karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta melindungi selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan kondisi asam dan basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
• Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
• Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
• Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lendir
2. Faring, Kerongkongan, dan Lambung
Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.
a. Faring
Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara.
Pada saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut. Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam kerongkongan.
b. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal. Bolus akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan oleh gerak peristaltik dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang ditimbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.
c. Lambung
Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut.
Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
• Menyimpan makanan
• Mengaduk makanan
Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak. Kemudian makanan menuju fundus dan pilorus. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus.
Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.
1.) Lendir Lambung
Dihasilkan oleh sel penghasil lendir
2.) Getah Lambung
Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb.:
• Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman, membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
• Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.
• Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda.
• Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang terakumulasi di dalam lambung.
3.) Hormon Gastrin
Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.
Sistem pencernaan manusia tersusun dari saluran pencernaan (mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus) dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas).
1. Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu disebut ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar saliva (air liur).
a. Lidah
Lidah berfungsi untuk :
• Membantu membolak-balikkan makanan
• Membantu mendorong makanan saat ditelan
• Sebagai alat pengecap atau perasa
• Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan
b. Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sbb.:
1.) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2.) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan
3.) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar).
c. Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan secara kimiawi karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta melindungi selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan kondisi asam dan basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
• Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
• Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
• Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lendir
2. Faring, Kerongkongan, dan Lambung
Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.
a. Faring
Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara.
Pada saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut. Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam kerongkongan.
b. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal. Bolus akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan oleh gerak peristaltik dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang ditimbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.
c. Lambung
Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut.
Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
• Menyimpan makanan
• Mengaduk makanan
Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak. Kemudian makanan menuju fundus dan pilorus. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus.
Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.
1.) Lendir Lambung
Dihasilkan oleh sel penghasil lendir
2.) Getah Lambung
Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb.:
• Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman, membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
• Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.
• Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda.
• Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang terakumulasi di dalam lambung.
3.) Hormon Gastrin
Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.
3. Hati dan Pankreas
Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah, sbb.:
• Mengasilkan empedu (bilus)
• Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen
• Menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak
• Tempat penyimpanan darah
• Tempat pembentukan fibrinogen dan heparin
• Mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol)
• Detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alkohol
• Tempat penghancuran sel darah merah
Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus. Empedu bersifat basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.
Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim. Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung berbagai zat, yaitu sbb.:
a. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8.
b. Amilase pankreas (disakarase)
Yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase pankreas antara lain:
1.) Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa.
2.) Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
3.) Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c. Lipase pankreas (steapsin)
Yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida.
d. Protease (peptidase)
Yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, dan karboksipeptidase.
e. Nuklease
Yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen nukleotida.
Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah, sbb.:
• Mengasilkan empedu (bilus)
• Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen
• Menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak
• Tempat penyimpanan darah
• Tempat pembentukan fibrinogen dan heparin
• Mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol)
• Detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alkohol
• Tempat penghancuran sel darah merah
Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus. Empedu bersifat basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.
Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim. Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung berbagai zat, yaitu sbb.:
a. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8.
b. Amilase pankreas (disakarase)
Yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase pankreas antara lain:
1.) Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa.
2.) Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
3.) Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c. Lipase pankreas (steapsin)
Yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida.
d. Protease (peptidase)
Yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, dan karboksipeptidase.
e. Nuklease
Yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen nukleotida.
4. Usus (Intestinum) dan Anus
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri.
Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium tenue) dan usus besar (insentium crassum).
a. Usus Halus
Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.
Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:
• Duodenum (usus 12 jari)
Bagian depan usus halus dengan panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara saluran empedu serta pankreas.
• Jejenum (usus kosong)
Bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m.
• Ileum (usus penyerapan)
Bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.
b. Usus Besar (Kolon) dan Anus
Kolon manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston.
Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks (umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan dari usus halus.
Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri.
Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium tenue) dan usus besar (insentium crassum).
a. Usus Halus
Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.
Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:
• Duodenum (usus 12 jari)
Bagian depan usus halus dengan panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara saluran empedu serta pankreas.
• Jejenum (usus kosong)
Bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m.
• Ileum (usus penyerapan)
Bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.
b. Usus Besar (Kolon) dan Anus
Kolon manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston.
Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks (umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan dari usus halus.
Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.
C. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA
RUMINANSIA
- Hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang bisa memakan dua kali sehingga kelompok hewan tersebut dikenal juga sebagai hewan memamah / mengunyah makanannya sebanyak dua fase.
- Organ pencernaan pada hewan ruminansia yaitu :
- Rongga Mulut ( cavum oris )
- Kerongkongan (esophagus)
- Lambung (ventrikulus)
- Usus Halus ( intestinum)
- Usus besar (colon)
- Rectum dan Anus
- Gigi pada hewan ruminansia yaitu :
- Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
- Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
- Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.
- Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar(berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.
- Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan yaitu:
- Rumen (perut besar/perut urat daging),
- Retikulum (perut jala),
- Omasum (perut buku),
- Abomasum (perut kelenjar/perut masam).
- Rumen (perut besar) berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
- Retikulum (perut jala) berfungsi sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen.
- Omasum (perut buku) berfungsi sebagai grinder, fermentasi, filtering, absorpsi.
- Obamasum berfungsi untuk mencegah digesta yang ada di obomasum kembali ke omasum.
- Obamasum terdiri dari 3 bagian yaitu :
- Kardia : sekresi mucus
- Fundika : pepsinogen, renin, HCl, mucus
- Pilorika : sekresi mukus
- Usus halus (intestinum) berfungsi pencernaan enzimatis dan absorpsi
- Kedalam usus halus masuk 4 sekresi yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan pancreas dan cairan usus
- Usus besar (colon) berbentuk tabung berstruktur sederhana
- Fungsi usus besar yaitu fermentasi oleh mikroba
- Proses pencernaan pada hewan ruminansia Makanan masuk ke rumen dan mengalami pembusukan oleh mikrorganisme.Makanan akan didorong ke retikulum, kemudian diaduk-aduk hingga dihasilkangumpalan-gumpalan ksasar(bolus). Bolus akan didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lagi. Bolus yang sudah dikunyah kemudian masuk ke dalam omasum dimana makanan lebih dihaluskan lagi. Makanan kemudian masuk ke abomasum dan dicerna secara kimiawi.
D. KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA
SISTEM PENCERNAAN
1. Karies pada Gigi (Dental
Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai
“gigi berlubang”. Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh
asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di
sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan
bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam.
Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah
mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah,
gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu
setelah makan.
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi
pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan
lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu,
penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri
Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3. Diare
Diare merupakan gangguan yang
disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu
(misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.)
melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga
feses keluar dalam bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak
terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu
banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga
dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar,
semakin banyak air yang terserap sehingga
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan
oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu
oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya,
biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu
bengkak, membusuk, dan pecah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar