Kamis, 19 Oktober 2017

BAB I DAN III TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Ada setumpuk harapan disandarkan kepada dunia pendidikan. Para orang tua kerap berharap : mampukan pendidikan mencetak generasi yang berkarakter kuat ? bilakah pendidikan mampu menghasilkan orang-orang yang berintegrasi tinggi di dunia ini ? sebuah keinginan yang boleh jadi terdengar berlebihan, meski sesungguhnya amat wajar, mengingat pendidikan memanglah tumpuan solusi dari sekian banyak persoalan sumber daya manusia dan problem kemasyarakatan. Pendidikan pada hakikatnya adalah perubahan perilaku. Mengikuti kerangka berpikir seperti ini, sudah selayaknya proses pendidikan sanggup merubah sikap dan membangun prilaku sesuai harapan[1].
Banyak pihak berandai-andai, kalau saja setiap kepandaian dibarengi dengan kepribadian yang mulia tentu akan lebih indah, andai peningkatan kepintaran diiringi kematangan mental tentu akan melegakan dada semua orang tua, sayangnya kini “ilmu padi” tidak laku lagi, makin berisi makin menunduk sudah tidak populer lagi. Sebagaimana lagu pergi sekolah karya ibu Syud yang kian jarang di dendangkan anak-anak, padahal, liriknya amat bernas.[2]

...........................
Selamat belajar nak, penuh semangat
Rajinlah selalu tentu kau dapat
Hormati gurumu sayangi teman,
Itulah tandanya kau murid budiman.
Ya’ kini memang menjadi budiman seolah bukan kebanggaan lagi, padahal itulah capaian puncak pendidikan ; menjadi pribadi budiman, menyayangi sesama, memiliki empati, dan berkepedulian sosial tinggi. Sudah seharusnya berprestasi seorang siswa semakin berbudi.
Orang tua merupakan faktor yang memegang peranan penting untuk membentuk kepribadian yang dilahirkan dalam keadaan suci dan lemah, hal itu tidak telepas dari peranan orang tua dalam pembentukan karakter anak dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijakasana, maka oleh karena itulah orangtua merupakan salah satu faktor utama dalam pembentukan sikap dan prestasinya dalam kesehariannya terutama dalam lingkup masyarakat.[3]
Diantara konsekuensi sebuah perkawinan adalah mengasuh, menafkahi,dan mendidik anaknya yang lahir. Sebagaimana kita ketahui dalam realita hidup bahwa peran serta kewajiban orang tua adalah mendidik anak-anaknya.


Didalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa menurut Ali Bin Abi Thalib ra, maksud dari ayat diatas adalah kedua orang tua harus menafkahi dan mendidik agama anak dengan baik, menyuruh mereka mengerjakan salat, puasa, membaca Al-Qur’an, berakhlak yang mulia, dan orangtua juga yang berkewajiban menyiapkan anaknya agar memasuki masa depan yang baik.[4]
Lingkungan pendidikan itu dapat dibagi tiga, yaitu pendidikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, orangtualah yang paling bertanggung jawab dalam mendidik anak. Orangtua yang bijaksana akan berusaha membina keluarga yang bahagia dan sejahtera dimana anak-anaknya dapat diasuh, diberikan kasih sayang dan pendidikan yang baik. Melalui keluarga ini pula dapat ditanamkan pendidikan agama, mencakup pendidikan keimanan, ibadah dan akhlak melalui keteladanan, pembiasaan dan bimbingan dari orangtuanya. Pendidikan agama anak dalam keluarga ini pada dasarnya tidak dapat diserahkan kepada orang lain.[5]
Sebagaimana jauh-jauh hari ditekankan oleh “bapak” pendidikan Nasional Ki Haji Dewontoro, bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekauatan bathin, karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak. Undang-undang No 20 /2003 tentang sistem pendidikan Nasoional dengan tegas juga menggariskan, “ pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa......”
Orang yang pertama bertanggung jawab serta berpengaruh terhadap perkembangan anak atau pendidikan anak adalah orangtuanya, sedangkan para guru dan pendidik lainnnya perpanjangan tangan orangtua, maka orangtua dalam pendidikan karakter anak dan agama islam berfungsi sebagai pembina, pembimbing, pengembangan serta pengarah potensi yang dimiliki anak agar meraka menjadi pengabdi Allah yang taat dan setia.
Transper ilmu dan pembiasaan menjadi modal utama orang tua dalam membentuk anak-anak mereka, maka alangkah baiknya jika lingkungan yang baik menjadi landasan utama untuk terbentuknya prilaku yang baik dan terpuji. Seringkali pengaruh lingkungan itu sangat besar sehingga bukan hanya mengubah atau meluruskan, tetapi manusia mengalahkan tabiat asal seseorang.
Masa kanak-kanak adalah masa emas. Inilah masa paling tepat untuk mengungkit dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki anak dalam dirinya. Psikologi perkembangan menekankan betapa pentingnya masalah pengasuhan dan pembimbingan pada fase golden age ini. Periode inilah yang menentukan perkembangan seseorang pada masa dewasanya.[6]
Bila dalam periode ini anak mendapat stimulus memadai, memperoleh asupan bergizi, serta pola pengasuhan yang tepat, maka perkembangan fisik dan psikisnya akan opimal.
Sebuah ungkapan  bijak juga menegaskan bahwa mendidik anak usia muda itu bagaikan mengukir diatas batu, sedang mendidik orangtua ibarat mengukir diatas pasir. Ukiran dibatu pasti lebih membekas dan tahan lama, sementara ukiran dipasir akan segera sirna disapu ombak lautan.    
Maka penanaman kebiasaan baik, nilai-nilai moral, hingga ketauhidan pada usia anak tentu lebih melakat, asalkan cara penyampaiannya selaras dengan perkembangan mental anak yang bersangkutan. Setiap anak berhak terhadap pendidikan yang mengembangkan karakter dengan baik. Karena dengan pendidikan karakter, Pendidikan bukan hanya menghasilkan anak yang cerdas tetapi juga anak yang mempunyai budi pekerti luhur.
Tidak ada sekolah untuk orangtua, kenyataan ini menyatakan ketika kita menyadari betapa tidak mudahnya menjadi orangtua yang baik. Orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak hanya dapat membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya hingga mereka menjadi cerdas dan berprestasi dalam konteks ranah akademis, tetapi juga yang membimbing anak-anaknya yang cerdas, baik secara sosial, emosional maupun spiritualnya.  Tantangan menjadi orangtua yang demikian ternyata memerlukan kemampuan khusus yang hanya bisa didapat dari kemauan orangtua untuk terlibat dalam proses belajar, dan hal ini perlu terus dipelajari, dengan tujuan menjadi orangtua yang baik yang dapat membentuk karakter anak yang siap untuk menghadapi zamannya kelak.
Sebuah puisi dari Dorothy Law Nolte, Ph, D. Dalam bukunya Childern Learn What They Live  yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.[7]
Anak belajar dari kehidupannya

                         Jika  anak dibesarkan dengan celaan,
Dia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
Dia belajar berkelahi
      
Jika anak dibesarkan dengan hinaan,
Dia belajar menyesali diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
Dia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian,
Dia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
Dia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan,
Dia belajar keadilan

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
Dia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
Dia belajar menyenangi dirinya

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
Dia belajar menemukan cinta dalam kehidupan..........

Dalam puisi diatas tampak bahwa anak benar-benar dibentuk oleh orangtuanya. Anak menjadi berbakti atau sebaliknya, menjadi durhaka, sedikit banyaknya bergantung pada didikan orangtuanya. Jadi, bila ada anak yang durhaka dengan berbagai macam kenakalan, orangtualah yang paling bertanggung jawab. Orangtua sangat perlu belajar menjadi orangtua yang baik dan benar salah satunya dengan memahami pendekatan Parenting agar anak mendapatkan bimbingan yang benar untuk menjadi anak yang shaleh.
Kenyataaan demikian juga penulis temukan di Palam Kelurahan Sei-Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kenyataan lapangan berbagai kekhawatiran orangtua mengenai sikap dan prilaku anak dari berbagai macam pendidikan karakter  yang diberikan oleh orangtuanya.akan memberikan pengaruh dan dampak tersendiri terhadap anak. Kenyataan sekarang yang banyak dilakukan oleh para orangtua tatkala mereka sudah berbincang  soal sikap dan prilaku generasi muda pada umumnya. Anak sekarang sulit diatur , dan tak punya sopan santun,!
Masalah ini penting untuk diteliti lebih jauh sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang pendidikan karakter anak oleh Orangtua di Pasar Ulin Cempaka, agar kedepan dapat dijadikan bahan pelajaran bagi kita semua terutama orangtua pada umumnya. Sebagaimana kita ketahui orangtua sangat berperan  dalam pembentukan prilaku anak. Disini penulis mencoba meneliti sebuah penelitian bagaimana orangtua  dalam mendidik prilaku anak, dengan judul. “ Pendidikan Karakter Anak oleh Orangtua Di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru (Studi Anak Kelas 1 SDN Palam 2)”.


B.     Penegasan Judul
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap judul diatas maka penulis merasa perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut.
  1. Pendidikan Karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan kamil.[8]
Pendidikan karekter yang dimaksud oleh penulis adalah sebuah  pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya dengan beberapa cara yaitu:
a.       Mendidik Melalui Keteladanan
b.       Mendidik Melalui Perhatian
c.       Mendidik Melalui Kasih Sayang
d.      Mendidik Melalui Pembiasaan
e.       Mendidik Melalui Cerita dan Kisah
f.       Mendidik Melalui Metode Parenting
  1. Anak adalah sebagian keluarga yang dilahirkan hasil dari buah cinta ibu dan ayah. seorang anak tidak akan jauh dari pengasuhan ibunya. Sedangkan perempuan pada zaman dulu sebelum islam ada, ketika lahir kedunia dianggap sebagai perwujuddan dan keburukan, kehinaan, rasa malu dan dosa didunia bagi keluargannya, dan bahkan dikubur hidup-hidup oleh keluarganya sendiri.[9]
Anak yang dimaksud oleh penulis adalah seorang anak yang berada di Kelas 1 SDN Palam 2 Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Banjarbaru.
  1. Orangtua adalah ayah dan ibu kandung yang bertanggung jawab terhadap anak. Yang menyumbang dalam membentuk karakter dan masa depan anak, dan yang harus bertanggung jawab dihadapan Allah Swt agar orangtua tidak lalai dari kewajibannya.
Dengan demikian maksud judul diatas adalah pendidikan karakter yang diberikan orang tua kepada anaknya yang duduk di kelas 1 SDN Palam 2 di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru yang meliputi: Mendidik Melalui Keteladanan, Mendidik Melalui Perhatian, Mendidik Melalui Kasih Sayang, Mendidik Melalui Nasihat, Mendidik Melalui Curhat, Mendidik Melalui Pembiasaan, Mendidik Melalui Cerita dan Kisah, dan Mendidik Melalui Metode Parenting.





C.    Rumusan Masalah        
Adapun yang menjadi rumusan masalah berdasarkan penegasan judul diatas adalah:
  1. Bagaimana pendidikan Karakter anak kelas 1 SD oleh orang tua di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.
  2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendidikan karakter anak kelas 1 SD oleh orangtua di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru.

D.    Alasan Memilih Judul
  1. Pendidikan karakter anak sangat penting diberikan kepada anak, sebab Pendidikan Nasional berfungsi menyumbangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa dikemudian hari, dan agar anak menjadi pribadi budiman, dan berkepedulian sosial tinggi ada pada diri anak.
  2. Lingkup keluarga merupakan tempat yang utama dalam upaya pendidikan karakter, sebab dilingkungan keluarga inilah ayah dan ibu lebih banyak berkumpul dan berkomonikasi dengan anaknya.
  3. Masa kanak-kanak adalah masa emas. Inilah masa paling tepat untuk mengungkit dan mengembangkan segala potensi dalam dirinya. Psikologi perkembangan menekankan betapa pentingnya masalah pengasuhan dan pembimbingan pada Fase Golden Age ini. Periode inilah yang akan menentukan perkembangan seseorang pada masa dewasa.


E.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui peran orangtua dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak-anaknya.
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

F.     Sifnifikansi Penelitian
  1. Dapat berguna sebagai informasi yang mengungkap hal-hal yang berkenaan dengan pendidikan karakter anak oleh orangtuanya.
  2. Sebagai bahan informasi khususnya kepada orangtua dalam mendidik karakter anak di rumah.
  3. Sebagai bahan pertimbangan bagi para peneliti berikutnya yang tertarik dengan masalah ini serta hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan memperkaya khazanah Perpustakaan STAI Darussalam Martapura.





G.    Sistematika Penelitian
Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah secara garis besarnya dibagi dalam lima Bab, yaitu ;
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah dan penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, Signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II landasan teoritis yang berisikan sekilas tentang pendidikan karakter, tujuan dan dasar pendidikan karakter dan faktor-faktor yang mempengaruhi orangtua dalam mendidik anak.
Bab III Metedologi penelitian, meliputi subjek dan objek, data, sumber data, tekhnik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, tekhnik pengumpulan data dan analisis data serta prosedur penelitian.
Bab IV laporan hasil penelitian, meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data.
Bab V Kesimpulan dan saran-saran, kemudian dilengkapi dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran.














BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penilaian lapangan (field research). Penulis mengadakan  penelitian terhadap beberapa orangtua mengenai peran orangtua dalam memberikan pendidikan karakter pada anaknya di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.

B.     Subjek dan Objek Penelitian
1.      Subjek Penelitian
Subjek dalam peelitian ini adalah 33 keluarga yang terdiri dari 33 pasang suami istri dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda serta jumlah yang berbeda tiap satu keluarga dengan batasan usia 6-7 tahun. Pasangan suami istri yang bertempat tinggal dilingkungan Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Subjek  Penelitian
No
Subjek
Jumlah Subjek
(Orangtua)
Pekerjaan
1.
Keluarga A
Satu Pasang Suami Istri
Menurih
2.
Keluarga B
Satu Pasang Suami Istri
Menurih
3.
Keluarga C
Satu Pasang Suami Istri
Pembelantikan Intan
4.
Keluarga D
Satu Pasang Suami Istri
Pendulangan
5.
Keluarga E
Satu Pasang Suami Istri
Pendulangan
6.
Keluarga F
Satu Pasang Suami Istri
Pendulangan
7.
Keluarga G
Satu Pasang Suami Istri
Dagang
8.
Keluarga H
Satu Pasang Suami Istri
Pendulangan
9.
Keluarga I
Satu Pasang Suami Istri
Dagang
10.
Keluarga J
Satu Pasang Suami Istri
Dagang
11.
Keluarga K
Satu Pasang Suami Istri
Pendulang
12.
Keluarga L
Satu Pasang Suami Istri
Dagang
13.
Keluarga M
Satu Pasang Suami Istri
Dagang
14.
Keluarga N
Satu Pasang Suami Istri
Guru
15.
Keluarga O
Satu Pasang Suami Istri
Pendulang
16.
Keluarga P
Satu Pasang Suami Istri
Menurih
17.
Keluarga Q
Satu Pasang Suami Istri
Menurih
18.
Keluarga R
Satu Pasang Suami Istri
Dagang
19.
Keluarga S
Satu Pasang Suami Istri
Guru
20.
Keluarga T
Satu Pasang Suami Istri
Bengkel
21.
Keluarga U
Satu Pasang Suami Istri
PNS
22.
Keluarga V
Satu Pasang Suami Istri
Dagang
23.
Keluarga W
Satu Pasang Suami Istri
Karyawan Amanah
24.
Keluarga X
Satu Pasang Suami Istri
Petani
25.
Keluarga Y
Satu Pasang Suami Istri
Petani
26.
Keluarga Z
Satu Pasang Suami Istri
KUA
27.
Keluarga Ab
Satu Pasang Suami Istri
Staf Bank Muamalat
28.
Keluarga Kc
Satu Pasang Suami Istri
PEMDA
29.
Keluarga Bd
Satu Pasang Suami Istri
PNS
30.
Keluarga Gf
Satu Pasang Suami Istri
Petani
31.
Keluarga Ag
Satu Pasang Suami Istri
Bengkel
32.
Keluarga Dj
Satu Pasang Suami Istri
Pedagang
33.
Keluarga Hr
Satu Pasang Suami Istri
Buruh
     
Dengan demikian jumlah keseluruhan orangtua berjumlah 33 orang terdiri dari 33 pasang suami istri yang menjadi subjek penelitian.
2.      Objek Penelitian
      Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peran orangtua yang berbeda latar belakang pekerjaan dalam mendidik perilaku anak dan memberikan pendidikan karakter anak usia 6-7 Tahun di  Palam Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.

C.    Data, dan sumber data, dan Tekhnik Pengumpulan data.
1.      Data
Data yang digali dalam penelitian ini meliputi data primer (data pokok) dan data sekunder (penunjang).
a.       Data Pokok
1)      Metode Pendidikan karakter yang diberikan orangtua kepada anaknya :
a)      Mendidik Melalui Keteladanan
b)      Mendidik Melalui Perhatian
c)      Mendidik Melalui Kasih Sayang
d)     Mendidik Melalui Pembiasaan
e)      Mendidik Melalui Cerita dan Kisah
f)       Mendidik Melalui Metode Parenting
2)      Faktor-faktor yang mempengaruhi orangtua dalam mendidik karakter anak
a)      Latar belakang pendidikan
b)      Lingkungan
c)      Keluarga
d)     Waktu yang tersedia
b.      Data Penunjang
     data yang berkenaan dengan lokasi / objek penelitian, berupa gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi :
1)      Letak geografis Cempaka
2)      Keadaan masyarakat yang meliputi :
a)      Keadaan sosial
b)      Keadaan keagamaan
c)      Keadaan kebudayaan dan seni
d)     Keadaan perekonomian
e)      Keadaan pendidikan
2.      Sumber Data
Yang menjadi sumber data dalam pengumpulan data-data diatas adalah :
a.       Responden
Yaitu orangtua anak yang tinggal dilingkungan Palam Kecamatan Cempaka ditetapkan sebagai subjek dalam penelitian ini.
b.      Informan
Yaitu pihak-pihak yang dapat memberikan informasi mengenai masalah-masalah yang diteliti seperti : kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat di kecamatan Cempaka.
3.      Tekhnik Pengumpulan Data
   Dalam rangka memperoleh data-data diatas dilakukan beberapa tekhnik sebagai berikut :
a.       Observasi
Penelitian dilakukan secara langsung oleh penulis untuk mengetahui tentang lokasi penelitian guna menetapkan data dari dekat tentang peran orangtua dalam memberikan pendidikan karakter Kepada anaknya di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Pendidikan Karakter Anak Oleh Orang Tua di Palam Kecamatan Cempaka Banjarbaru (Studi Anak Kelas 1 SDN Palam 2).
b.      Wawancara
Tekhnik ini disebut dengan komunikasi langsung, karena ini adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tatap muka dan tanya jawab. Alat yang digunakan dalam wawancara berupa panduan wawancara. Responden akan mendapatkan pertanyaan yang detail agar bisa mendapatkan data yang akurat. Data yang digali melalui tekhnik ini adalah data pokok yang mempengaruhi responden untuk memberikan pernyataan tentang prilaku anak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Wawancara penulis gunakan sebagai tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini karena ingin menggali data yang tidak digali melalui tekhnik dokumenter.
c.       Angket
Tekhnik pengumpulan data dengan cara membagikan soal-soal pertayaan terkait masalah yang diteliti kepada orangtua
d.      Dokumenter
Tekhnik ini dilakukan dengan cara mendapatkan data melalui pencatatan sejumlah dokumen atau arsip yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Untuk lebih jelasnya mengenai data, sumber data, dan tekhnik pengumpulan data dapat dilihat melalui matriks berikut ini :  







MATRIKS
DATA,SUMBER DATA DAN TEKHNIK PENGUMPUL DATA
No
Data
Sumber Data
Tekhnik Pengumpul Data
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Jenis pendidikan karakter yang di berikan orangtua kepada anaknya :
a.       Mendidik Melalui Keteladanan.
b.      Mendidik Melalui Perhatian.
c.       Mendidik Melalui Kasih Sayang.
d.      Mendidik Melalui Pembiasaan.
e.       Mendidik Melalui Cerita dan Kisah.
f.       Mendidik Melalui Metode Parenting.
Orangtua
Wawancara dan Observasi
Angket
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi orangtua dalam mendidik karakter anak :
a.  Latar belakang pendidikan orangtua
b.  Lingkungan
c.  Keluarga
d. Waktu yang tersedia
Orangtua, tokoh masyarakat, dan kepala desa
Wawancara dan observasi
Angket
3.
Gambaran umum lokasi penelitian :
1.      Letakgeografis kecamatan Cempaka.
Keadaan masyarakat yang meliputi
a.       Keadaan sosial
b.      Keadaan keagamaan
c.       Keadaan kebudayaan dan seni
d.      Keadaan perokonomian
e.       Keadaan pendidikan
Kepala Desa
Wawancara, observasi, dan dokumentasi

D.    Kerangka Dasar Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua data yang digali, yaitu data tentang peran orangtua dalam mendidik karakter anak kelas di Palam Kelurahan Sungai Tiung kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, masing-masing sebagai varieabel terikat yang dilambangkan “Y” sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dijadikan sebagai variebel bebas yang dilambangakan “X”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema di bawah ini :
SKEMA
Indevendent Variabel                                                      Devendent Variabel

X 1
X 2                                                                                    Y
X 3
X 4           
Keterangan :                              
Y  : Faktor-faktor yang mempengaruhi orangtua dalam mendidik
X 1 : latar belakang pandidikan orangtua
X 2 : Lingkungan
X 3 : Keluarga
X 4 : Waktu yang tersedia

E.     Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data
1.      Tekhnik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data penulis menggunakan beberapa tekhnik sebagai berikut :
a.       Editing
Disini penulis mencek kembali data-data yang teleh terkumpul untuk mengetahui apakah semua jawaban dari responden sudah dipahami atau belum atau kurang.
b.      Klasifikasi
Penulis mengklasifikasikan data-data hasil jawaban respon menurut macamnya tiap-tiap data yang diperoleh, supaya mudah dipelajari dan dan dapat diarahkan kepada pokok permasalahan.
c.       Interprestasi
Penulis mentafsirkan data-data yang diperoleh di lapangan dan kemudian penulis sampaikan dalam bentuk paparan sebagai gambaran.
2.      Analisis Data
Setelah data disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dilanjutkan guna mendapatkan kesimpulan dari permasalahan yang dikemukakan diatas, yaitu bagaimana peran orangtua dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak kelas 1 SD di Palam kecamatan Cempaka Kalimantan Selatan. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis diskriptif kualitatif. Sedangkan dalam pengambilan kesimpulan penulis menggunakan induktif, yaitu menarik kesimpulan yang bersifat khusus menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum.
F.     Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menempuh beberapa tahapan sebagai berikut :
1.      tahapan Penulisan
a.       penjajakan awal kelokasi penelitian
b.      berkonsultasi dengan dosen pembimbing
c.       mengajukan proposal skripsi
d.      Tahap Persiapan
e.       seminar proposal skripsi
f.       konsultasi mengenai hasil seminar
g.      memohon surat perintah riset kepada Fakultas Tarbiyah untuk melaksanakan penelitian.
2.      Tahap Pelaksanaan
a.       menghubungi responden dengan membawa tekhnik yang telah ditentukan
b.      mengolah, menyusun dan menganalisa data yang telah diperoleh
3.      Tahap Penyusunan Hasil Penelitian
a.       menyusun hasil penelitian berdasarkan sistematika penulisan yang ditetapkan dalam bentuk skripsi sambil berkonsultasi dengan dosen pembimbing.


[1] Erie Sudewo, Best Practice Character Building Menuju Indonesia Lebih Baik, (Jakarta: Republika Penerbit  2011), h, 6
[2] Sarah Hutauruk, dkk Mengapa Anakku Begitu?, (Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama, 2005), h, 22
[3] Widya Handayani, Dkk Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), h, 29
[4] .Imam Ibnu Katsir, Tafsir Jilid B, Alih Bahasa Salim Bahreisy dan Said Bareisy, (Surabaya: Bina Ilmu,1999), h. 163.
[5] Sarah Hutauruk, dkk,  Perkembangan Anak, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1978), h, 3
[6] Damaring Tyas, Permainan Cerdas Untuk anak Usia 2-6 Tahun, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2005), h, 13
[7] Zulaehah Hidayati, Anak Saya Tidak  Nakal, Kok, (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2010), h, 19
[8] Nur Isna Ainullah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, (Jogyakarta: Laksana, 2011), h, 18.
[9]Muhammad Sharif Chaudhori, op, cit., h. 36.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar