BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ada
setumpuk harapan disandarkan kepada dunia pendidikan. Para orang tua kerap
berharap : mampukan pendidikan mencetak generasi yang berkarakter kuat ?
bilakah pendidikan mampu menghasilkan orang-orang yang berintegrasi tinggi di
dunia ini ? sebuah keinginan yang boleh jadi terdengar berlebihan, meski
sesungguhnya amat wajar, mengingat pendidikan memanglah tumpuan solusi dari
sekian banyak persoalan sumber daya manusia dan problem kemasyarakatan.
Pendidikan pada hakikatnya adalah perubahan perilaku. Mengikuti kerangka
berpikir seperti ini, sudah selayaknya proses pendidikan sanggup merubah sikap
dan membangun prilaku sesuai harapan[1].
Banyak
pihak berandai-andai, kalau saja setiap kepandaian dibarengi dengan kepribadian
yang mulia tentu akan lebih indah, andai peningkatan kepintaran diiringi
kematangan mental tentu akan melegakan dada semua orang tua, sayangnya kini
“ilmu padi” tidak laku lagi, makin berisi makin menunduk sudah tidak populer
lagi. Sebagaimana lagu pergi sekolah karya ibu Syud yang
kian jarang di dendangkan anak-anak, padahal, liriknya amat bernas.[2]
...........................
Selamat
belajar nak, penuh semangat
Rajinlah
selalu tentu kau dapat
Hormati
gurumu sayangi teman,
Itulah
tandanya kau murid budiman.
Ya’ kini
memang menjadi budiman seolah bukan kebanggaan lagi, padahal itulah capaian
puncak pendidikan ; menjadi pribadi budiman, menyayangi sesama, memiliki
empati, dan berkepedulian sosial tinggi. Sudah seharusnya berprestasi seorang
siswa semakin berbudi.
Orang tua
merupakan faktor yang memegang peranan penting untuk membentuk kepribadian yang
dilahirkan dalam keadaan suci dan lemah, hal itu tidak telepas dari peranan
orang tua dalam pembentukan karakter anak dan prestasi yang cukup dan berkualitas
serta sikap yang demokratis dan bijakasana, maka oleh karena itulah orangtua
merupakan salah satu faktor utama dalam pembentukan sikap dan prestasinya dalam
kesehariannya terutama dalam lingkup masyarakat.[3]
Diantara
konsekuensi sebuah perkawinan adalah mengasuh, menafkahi,dan mendidik anaknya
yang lahir. Sebagaimana kita ketahui dalam realita hidup bahwa peran serta
kewajiban orang tua adalah mendidik anak-anaknya.
Didalam
tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa menurut Ali Bin Abi Thalib ra, maksud dari
ayat diatas adalah kedua orang tua harus menafkahi dan mendidik agama anak
dengan baik, menyuruh mereka mengerjakan salat, puasa, membaca Al-Qur’an,
berakhlak yang mulia, dan orangtua juga yang berkewajiban menyiapkan anaknya
agar memasuki masa depan yang baik.[4]
Lingkungan
pendidikan itu dapat dibagi tiga, yaitu pendidikan dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, orangtualah yang paling bertanggung
jawab dalam mendidik anak. Orangtua yang bijaksana akan berusaha membina
keluarga yang bahagia dan sejahtera dimana anak-anaknya dapat diasuh, diberikan
kasih sayang dan pendidikan yang baik. Melalui keluarga ini pula dapat
ditanamkan pendidikan agama, mencakup pendidikan keimanan, ibadah dan akhlak
melalui keteladanan, pembiasaan dan bimbingan dari orangtuanya. Pendidikan
agama anak dalam keluarga ini pada dasarnya tidak dapat diserahkan kepada orang
lain.[5]
Sebagaimana
jauh-jauh hari ditekankan oleh “bapak” pendidikan Nasional Ki Haji Dewontoro,
bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekauatan bathin, karakter), pikiran (intelect)
dan tubuh anak. Undang-undang No 20 /2003 tentang sistem pendidikan Nasoional
dengan tegas juga menggariskan, “ pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa......”
Orang yang
pertama bertanggung jawab serta berpengaruh terhadap perkembangan anak atau pendidikan anak adalah orangtuanya, sedangkan para guru dan
pendidik lainnnya perpanjangan tangan orangtua, maka orangtua dalam pendidikan
karakter anak dan agama islam berfungsi sebagai pembina, pembimbing,
pengembangan serta pengarah potensi yang dimiliki anak agar meraka menjadi
pengabdi Allah yang taat dan setia.
Transper
ilmu dan pembiasaan menjadi modal utama orang tua dalam membentuk anak-anak
mereka, maka alangkah baiknya jika lingkungan yang baik menjadi landasan utama
untuk terbentuknya prilaku yang baik dan terpuji. Seringkali pengaruh
lingkungan itu sangat besar sehingga bukan hanya mengubah atau meluruskan,
tetapi manusia mengalahkan tabiat asal seseorang.
Masa
kanak-kanak adalah masa emas. Inilah masa paling tepat untuk mengungkit dan
mengembangkan segala potensi yang dimiliki anak dalam dirinya. Psikologi
perkembangan menekankan betapa pentingnya masalah pengasuhan dan pembimbingan
pada fase golden age ini. Periode
inilah yang menentukan perkembangan seseorang pada masa dewasanya.[6]
Bila dalam
periode ini anak mendapat stimulus memadai, memperoleh asupan bergizi, serta
pola pengasuhan yang tepat, maka perkembangan fisik dan psikisnya akan opimal.
Sebuah
ungkapan bijak juga menegaskan bahwa
mendidik anak usia muda itu bagaikan mengukir diatas batu, sedang mendidik
orangtua ibarat mengukir diatas pasir. Ukiran dibatu pasti lebih membekas dan
tahan lama, sementara ukiran dipasir akan segera sirna disapu ombak
lautan.
Maka
penanaman kebiasaan baik, nilai-nilai moral, hingga ketauhidan pada usia anak
tentu lebih melakat, asalkan cara penyampaiannya selaras dengan perkembangan
mental anak yang bersangkutan. Setiap anak berhak terhadap pendidikan yang
mengembangkan karakter dengan baik. Karena dengan pendidikan karakter,
Pendidikan bukan hanya menghasilkan anak yang cerdas tetapi juga anak yang
mempunyai budi pekerti luhur.
Tidak ada
sekolah untuk orangtua, kenyataan ini menyatakan ketika kita menyadari betapa
tidak mudahnya menjadi orangtua yang baik. Orang tua yang baik adalah orang tua
yang tidak hanya dapat membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya hingga mereka
menjadi cerdas dan berprestasi dalam konteks ranah akademis, tetapi juga yang
membimbing anak-anaknya yang cerdas, baik secara sosial, emosional maupun
spiritualnya. Tantangan menjadi orangtua
yang demikian ternyata memerlukan kemampuan khusus yang hanya bisa didapat dari
kemauan orangtua untuk terlibat dalam proses belajar, dan hal ini perlu terus
dipelajari, dengan tujuan menjadi orangtua yang baik yang dapat membentuk
karakter anak yang siap untuk menghadapi zamannya kelak.
Sebuah
puisi dari Dorothy Law Nolte, Ph, D. Dalam bukunya Childern Learn What They Live
yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.[7]
Anak belajar dari kehidupannya
Jika
anak dibesarkan dengan celaan,
Dia
belajar memaki
Jika anak
dibesarkan dengan permusuhan,
Dia
belajar berkelahi
Jika anak
dibesarkan dengan hinaan,
Dia
belajar menyesali diri
Jika anak
dibesarkan dengan toleransi,
Dia
belajar menahan diri
Jika anak
dibesarkan dengan pujian,
Dia
belajar menghargai
Jika anak
dibesarkan dengan dorongan,
Dia belajar
percaya diri
Jika anak
dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan,
Dia
belajar keadilan
Jika anak
dibesarkan dengan rasa aman,
Dia
belajar menaruh kepercayaan
Jika anak
dibesarkan dengan dukungan,
Dia
belajar menyenangi dirinya
Jika anak
dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
Dia
belajar menemukan cinta dalam kehidupan..........
Dalam puisi
diatas tampak bahwa anak benar-benar dibentuk oleh orangtuanya. Anak menjadi
berbakti atau sebaliknya, menjadi durhaka, sedikit banyaknya bergantung pada
didikan orangtuanya. Jadi, bila ada anak yang durhaka dengan berbagai macam
kenakalan, orangtualah yang paling bertanggung jawab. Orangtua sangat perlu
belajar menjadi orangtua yang baik dan benar salah satunya dengan memahami
pendekatan Parenting agar anak
mendapatkan bimbingan yang benar untuk menjadi anak yang shaleh.
Kenyataaan
demikian juga penulis temukan di Palam Kelurahan Sei-Tiung Kecamatan Cempaka
Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kenyataan lapangan berbagai kekhawatiran
orangtua mengenai sikap dan prilaku anak dari berbagai macam pendidikan
karakter yang diberikan oleh
orangtuanya.akan memberikan pengaruh dan dampak tersendiri terhadap anak.
Kenyataan sekarang yang banyak dilakukan oleh para orangtua tatkala mereka
sudah berbincang soal sikap dan prilaku
generasi muda pada umumnya. Anak sekarang sulit diatur , dan tak punya sopan
santun,!
Masalah ini
penting untuk diteliti lebih jauh sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas
tentang pendidikan karakter anak oleh Orangtua di Pasar Ulin Cempaka, agar
kedepan dapat dijadikan bahan pelajaran bagi kita semua terutama orangtua pada
umumnya. Sebagaimana kita ketahui orangtua sangat berperan dalam pembentukan prilaku anak. Disini
penulis mencoba meneliti sebuah penelitian bagaimana orangtua dalam mendidik prilaku anak, dengan judul. “ Pendidikan Karakter Anak oleh Orangtua Di
Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru (Studi Anak
Kelas 1 SDN Palam 2)”.
B.
Penegasan Judul
Untuk
menghindari kesalahan penafsiran terhadap judul diatas maka penulis merasa
perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut.
- Pendidikan Karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan kamil.[8]
Pendidikan
karekter yang dimaksud oleh penulis adalah sebuah pendidikan yang diberikan oleh orang tua
kepada anaknya dengan beberapa cara yaitu:
a. Mendidik Melalui
Keteladanan
b. Mendidik
Melalui Perhatian
c. Mendidik Melalui Kasih
Sayang
d. Mendidik Melalui
Pembiasaan
e. Mendidik Melalui Cerita
dan Kisah
f. Mendidik Melalui Metode
Parenting
- Anak adalah sebagian keluarga yang dilahirkan hasil dari buah cinta ibu dan ayah. seorang anak tidak akan jauh dari pengasuhan ibunya. Sedangkan perempuan pada zaman dulu sebelum islam ada, ketika lahir kedunia dianggap sebagai perwujuddan dan keburukan, kehinaan, rasa malu dan dosa didunia bagi keluargannya, dan bahkan dikubur hidup-hidup oleh keluarganya sendiri.[9]
Anak yang
dimaksud oleh penulis adalah seorang anak yang berada di Kelas 1 SDN Palam 2 Kelurahan Sungai
Tiung Kecamatan Cempaka
Banjarbaru.
- Orangtua adalah ayah dan ibu kandung yang bertanggung jawab terhadap anak. Yang menyumbang dalam membentuk karakter dan masa depan anak, dan yang harus bertanggung jawab dihadapan Allah Swt agar orangtua tidak lalai dari kewajibannya.
Dengan
demikian maksud judul diatas adalah pendidikan karakter yang diberikan orang
tua kepada anaknya yang duduk di kelas 1 SDN Palam 2 di Palam Kelurahan Sungai
Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru yang meliputi: Mendidik Melalui
Keteladanan, Mendidik Melalui Perhatian, Mendidik Melalui Kasih Sayang, Mendidik
Melalui Nasihat, Mendidik Melalui Curhat, Mendidik Melalui Pembiasaan, Mendidik
Melalui Cerita dan Kisah, dan Mendidik Melalui Metode Parenting.
C.
Rumusan Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah berdasarkan penegasan judul diatas adalah:
- Bagaimana pendidikan Karakter anak kelas 1 SD oleh orang tua di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.
- Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendidikan karakter anak kelas 1 SD oleh orangtua di Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru.
D.
Alasan Memilih Judul
- Pendidikan karakter anak sangat penting diberikan kepada anak, sebab Pendidikan Nasional berfungsi menyumbangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa dikemudian hari, dan agar anak menjadi pribadi budiman, dan berkepedulian sosial tinggi ada pada diri anak.
- Lingkup keluarga merupakan tempat yang utama dalam upaya pendidikan karakter, sebab dilingkungan keluarga inilah ayah dan ibu lebih banyak berkumpul dan berkomonikasi dengan anaknya.
- Masa kanak-kanak adalah masa emas. Inilah masa paling tepat untuk mengungkit dan mengembangkan segala potensi dalam dirinya. Psikologi perkembangan menekankan betapa pentingnya masalah pengasuhan dan pembimbingan pada Fase Golden Age ini. Periode inilah yang akan menentukan perkembangan seseorang pada masa dewasa.
E.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui
peran orangtua dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak-anaknya.
2. Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya.
F.
Sifnifikansi Penelitian
- Dapat berguna sebagai informasi yang mengungkap hal-hal yang berkenaan dengan pendidikan karakter anak oleh orangtuanya.
- Sebagai bahan informasi khususnya kepada orangtua dalam mendidik karakter anak di rumah.
- Sebagai bahan pertimbangan bagi para peneliti berikutnya yang tertarik dengan masalah ini serta hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan memperkaya khazanah Perpustakaan STAI Darussalam Martapura.
G.
Sistematika Penelitian
Sistematika
dalam penulisan skripsi ini adalah secara garis besarnya dibagi dalam lima Bab,
yaitu ;
Bab I
Pendahuluan, berisi latar belakang masalah dan penegasan judul, rumusan
masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, Signifikansi penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II
landasan teoritis yang berisikan sekilas tentang pendidikan karakter, tujuan
dan dasar pendidikan karakter dan faktor-faktor yang mempengaruhi orangtua
dalam mendidik anak.
Bab III
Metedologi penelitian, meliputi subjek dan objek, data, sumber data, tekhnik
pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, tekhnik pengumpulan data dan
analisis data serta prosedur penelitian.
Bab IV
laporan hasil penelitian, meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian
data dan analisis data.
Bab V
Kesimpulan dan saran-saran, kemudian dilengkapi dengan daftar pustaka serta
lampiran-lampiran.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penilaian lapangan (field
research). Penulis mengadakan
penelitian terhadap beberapa orangtua mengenai peran orangtua dalam
memberikan pendidikan karakter pada anaknya di Palam Kelurahan Sungai Tiung
Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam
peelitian ini adalah 33 keluarga yang terdiri dari 33 pasang suami istri dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda serta
jumlah yang berbeda tiap satu keluarga dengan batasan usia 6-7 tahun. Pasangan
suami istri yang bertempat tinggal dilingkungan Palam Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Subjek Penelitian
No
|
Subjek
|
Jumlah Subjek
(Orangtua)
|
Pekerjaan
|
1.
|
Keluarga A
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Menurih
|
2.
|
Keluarga B
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Menurih
|
3.
|
Keluarga C
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pembelantikan Intan
|
4.
|
Keluarga D
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pendulangan
|
5.
|
Keluarga E
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pendulangan
|
6.
|
Keluarga F
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pendulangan
|
7.
|
Keluarga G
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Dagang
|
8.
|
Keluarga H
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pendulangan
|
9.
|
Keluarga I
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Dagang
|
10.
|
Keluarga J
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Dagang
|
11.
|
Keluarga K
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pendulang
|
12.
|
Keluarga L
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Dagang
|
13.
|
Keluarga M
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Dagang
|
14.
|
Keluarga N
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Guru
|
15.
|
Keluarga O
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pendulang
|
16.
|
Keluarga P
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Menurih
|
17.
|
Keluarga Q
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Menurih
|
18.
|
Keluarga R
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Dagang
|
19.
|
Keluarga S
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Guru
|
20.
|
Keluarga T
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Bengkel
|
21.
|
Keluarga U
|
Satu Pasang Suami Istri
|
PNS
|
22.
|
Keluarga V
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Dagang
|
23.
|
Keluarga W
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Karyawan Amanah
|
24.
|
Keluarga X
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Petani
|
25.
|
Keluarga Y
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Petani
|
26.
|
Keluarga Z
|
Satu Pasang Suami Istri
|
KUA
|
27.
|
Keluarga Ab
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Staf Bank Muamalat
|
28.
|
Keluarga Kc
|
Satu Pasang Suami Istri
|
PEMDA
|
29.
|
Keluarga Bd
|
Satu Pasang Suami Istri
|
PNS
|
30.
|
Keluarga Gf
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Petani
|
31.
|
Keluarga Ag
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Bengkel
|
32.
|
Keluarga Dj
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Pedagang
|
33.
|
Keluarga Hr
|
Satu Pasang Suami Istri
|
Buruh
|
Dengan
demikian jumlah keseluruhan orangtua berjumlah 33 orang terdiri dari 33 pasang suami istri yang menjadi subjek penelitian.
2. Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian
ini adalah peran orangtua yang berbeda latar belakang pekerjaan dalam mendidik
perilaku anak dan memberikan pendidikan karakter anak usia 6-7 Tahun di Palam Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru
Kalimantan Selatan.
C. Data, dan sumber data, dan Tekhnik Pengumpulan
data.
1.
Data
Data yang
digali dalam penelitian ini meliputi data primer (data pokok) dan data sekunder
(penunjang).
a. Data Pokok
1) Metode Pendidikan karakter yang diberikan
orangtua kepada anaknya :
a) Mendidik Melalui
Keteladanan
b) Mendidik Melalui Perhatian
c) Mendidik Melalui Kasih
Sayang
d) Mendidik Melalui Pembiasaan
e) Mendidik Melalui Cerita
dan Kisah
f) Mendidik Melalui Metode
Parenting
2) Faktor-faktor yang
mempengaruhi orangtua dalam mendidik karakter anak
a) Latar belakang
pendidikan
b) Lingkungan
c) Keluarga
d) Waktu yang tersedia
b. Data Penunjang
data yang berkenaan dengan lokasi / objek penelitian, berupa
gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi :
1) Letak geografis
Cempaka
2) Keadaan masyarakat
yang meliputi :
a) Keadaan sosial
b) Keadaan keagamaan
c) Keadaan kebudayaan
dan seni
d) Keadaan perekonomian
e) Keadaan pendidikan
2.
Sumber Data
Yang
menjadi sumber data dalam pengumpulan data-data diatas adalah :
a. Responden
Yaitu
orangtua anak yang tinggal dilingkungan Palam Kecamatan Cempaka
ditetapkan sebagai subjek dalam penelitian ini.
b. Informan
Yaitu
pihak-pihak yang dapat memberikan informasi mengenai masalah-masalah yang
diteliti seperti : kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat di kecamatan Cempaka.
3.
Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data-data diatas dilakukan beberapa tekhnik sebagai berikut :
a. Observasi
Penelitian
dilakukan secara langsung oleh penulis untuk mengetahui tentang lokasi
penelitian guna menetapkan data dari dekat tentang peran orangtua dalam
memberikan pendidikan karakter Kepada anaknya di Palam Kelurahan Sungai Tiung
Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Pendidikan Karakter Anak Oleh Orang Tua di Palam
Kecamatan Cempaka Banjarbaru (Studi Anak Kelas 1 SDN Palam 2).
b. Wawancara
Tekhnik ini
disebut dengan komunikasi langsung, karena ini
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tatap muka dan tanya jawab. Alat yang digunakan dalam wawancara berupa panduan wawancara. Responden akan
mendapatkan pertanyaan yang detail agar bisa mendapatkan data yang akurat. Data
yang digali melalui tekhnik ini adalah data pokok yang mempengaruhi responden
untuk memberikan pernyataan tentang prilaku anak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Wawancara penulis gunakan sebagai tekhnik pengumpulan data
dalam penelitian ini karena ingin menggali data yang tidak digali melalui tekhnik dokumenter.
c. Angket
Tekhnik pengumpulan data dengan
cara membagikan soal-soal pertayaan terkait masalah yang diteliti kepada
orangtua
d. Dokumenter
Tekhnik ini
dilakukan dengan cara mendapatkan data melalui pencatatan sejumlah dokumen atau
arsip yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Untuk lebih
jelasnya mengenai data, sumber data, dan tekhnik pengumpulan data dapat dilihat
melalui matriks berikut ini :
MATRIKS
DATA,SUMBER DATA
DAN TEKHNIK PENGUMPUL DATA
No
|
Data
|
Sumber Data
|
Tekhnik Pengumpul Data
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1.
|
Jenis pendidikan karakter yang di
berikan orangtua kepada anaknya :
a. Mendidik Melalui
Keteladanan.
b. Mendidik Melalui
Perhatian.
c. Mendidik Melalui Kasih
Sayang.
d. Mendidik Melalui
Pembiasaan.
e. Mendidik Melalui Cerita
dan Kisah.
f. Mendidik Melalui Metode
Parenting.
|
Orangtua
|
Wawancara dan Observasi
Angket
|
2.
|
Faktor-faktor yang mempengaruhi orangtua
dalam mendidik karakter anak :
a. Latar belakang
pendidikan orangtua
b. Lingkungan
c. Keluarga
d. Waktu yang tersedia
|
Orangtua, tokoh masyarakat, dan kepala
desa
|
Wawancara dan observasi
Angket
|
3.
|
Gambaran umum lokasi penelitian :
1. Letakgeografis kecamatan
Cempaka.
Keadaan masyarakat yang meliputi
a. Keadaan sosial
b. Keadaan keagamaan
c. Keadaan kebudayaan
dan seni
d. Keadaan
perokonomian
e. Keadaan pendidikan
|
Kepala Desa
|
Wawancara, observasi, dan dokumentasi
|
D. Kerangka Dasar Penelitian
Dalam
penelitian ini ada dua data yang digali, yaitu data tentang peran orangtua
dalam mendidik karakter anak kelas di Palam Kelurahan Sungai Tiung kecamatan
Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, masing-masing sebagai varieabel terikat yang dilambangkan “Y”
sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dijadikan sebagai variebel bebas
yang dilambangakan “X”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema di bawah ini :
SKEMA
Indevendent Variabel Devendent
Variabel




X 3
X 4
Keterangan :
Y : Faktor-faktor yang mempengaruhi orangtua dalam mendidik
X 1 : latar
belakang pandidikan orangtua
X 2 : Lingkungan
X 3 : Keluarga
X 4 : Waktu yang
tersedia
E. Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data
1. Tekhnik Pengolahan
Data
Dalam
pengolahan data penulis menggunakan beberapa tekhnik sebagai berikut :
a. Editing
Disini penulis mencek kembali
data-data yang teleh terkumpul untuk mengetahui apakah semua jawaban dari responden
sudah dipahami atau belum atau kurang.
b. Klasifikasi
Penulis
mengklasifikasikan data-data hasil jawaban respon menurut macamnya tiap-tiap
data yang diperoleh, supaya mudah dipelajari dan dan dapat diarahkan kepada
pokok permasalahan.
c. Interprestasi
Penulis
mentafsirkan data-data yang diperoleh di lapangan dan kemudian penulis
sampaikan dalam bentuk paparan sebagai gambaran.
2. Analisis Data
Setelah
data disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dilanjutkan guna mendapatkan
kesimpulan dari permasalahan yang dikemukakan diatas, yaitu bagaimana peran
orangtua dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak kelas 1 SD di Palam
kecamatan Cempaka Kalimantan Selatan. Dalam hal ini penulis menggunakan
analisis diskriptif kualitatif. Sedangkan dalam pengambilan kesimpulan penulis
menggunakan induktif, yaitu menarik kesimpulan yang bersifat khusus menjadi
suatu kesimpulan yang bersifat umum.
F. Prosedur Penelitian
Dalam
penelitian ini penulis menempuh beberapa tahapan sebagai berikut :
1. tahapan Penulisan
a. penjajakan awal
kelokasi penelitian
b. berkonsultasi dengan
dosen pembimbing
c. mengajukan proposal
skripsi
d. Tahap Persiapan
e. seminar proposal
skripsi
f. konsultasi mengenai hasil seminar
g. memohon surat
perintah riset kepada Fakultas Tarbiyah untuk melaksanakan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. menghubungi responden
dengan membawa tekhnik yang telah ditentukan
b. mengolah, menyusun
dan menganalisa data yang telah diperoleh
3. Tahap Penyusunan
Hasil Penelitian
a. menyusun hasil penelitian berdasarkan sistematika penulisan yang ditetapkan
dalam bentuk skripsi sambil berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
[1] Erie Sudewo, Best
Practice Character Building Menuju Indonesia Lebih Baik, (Jakarta: Republika Penerbit 2011), h, 6
[3] Widya Handayani, Dkk Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki
Kecerdasan Emosional, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), h, 29
[4] .Imam Ibnu Katsir, Tafsir
Jilid B, Alih Bahasa Salim Bahreisy dan Said Bareisy, (Surabaya: Bina
Ilmu,1999), h. 163.
[6] Damaring Tyas, Permainan
Cerdas Untuk anak Usia 2-6 Tahun, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,
2005), h, 13
[8] Nur Isna Ainullah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di
Sekolah, (Jogyakarta: Laksana, 2011), h, 18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar