Kamis, 19 Oktober 2017

BAB I SKRIPSI PEMBELAJARAN SAINTIFIK



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional adalah untuk menumbuhkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam menggapai tujuan pendidikan tersebut, tentu tidak bisa terlepas dari kurikulum pendidikan[1]. Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk merenovasi system pendidikan di Indonesia. Pola pendidikan dan kurikulum 2013 telah direkomendasikan untuk seluruh wilayah. Menurut, Kurikulum 2013 merupakan salah satu kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam kurikulum baru itu, sejarah menjadi unsur yang penting dalam ilmu-ilmu sosial. Sejarah diharapkan dapat mencapai potensi penuhnya sebagai mata pelajaran pada setiap tingkat dalam system pendidikan.[2] Mata pelajaran sejarah memiliki arti yang strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi, pembelajaran adalah suatu aktifitas yang dengan sengaja memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum.[3] Kurikulum 2013 memiliki ciri khas tersendiri yaitu adanya penerapan pendekatan saintifik atau ilmiah dalam proses pembelajarannya. Kemendikbud memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah atau scientific approach dalam pembelajaran mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta .[4] Komponen-komponen tersebut seyogyanya dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Proses pembelajaran sangat membutuhkan peranan guru. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang karena dalam kurikulum 2013 pembelajaran yang tadinya satu arah (guru-siswa) menjadi dua arah (guru-siswa dan siswa-guru), kemudian disangkutan dengan lingkungan peserta didik sehingga siswa yang dituntut lebih aktif bukan hanya guru saja. Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik yaitu berpusat pada siswa, melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, dan juga dapat mengembangkan karakter siswa. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi sejarah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.[5].
Dengan berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia perlu adanya pendekatan saintifik yang sangat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dimana pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. SDN Sungai Besar, merupakan salah satu sekolah di Kota Banjarbaru yang menerapkan pendekatan saintifik. Sekolah ini memang sudah menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2014/2015 untuk sebagai sekolah percontohan. Dengan demikian saat ini kurikulum 2013 di SDN Sungai Besar sudah berjalan selama 2 semester. Pelatihan dan berbagai workshop sudah dilakukan para guru untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kurikulum 2013. Realita yang terjadi dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama islam di SDN Sungai Besar Kota banjarbaru tampak bahwa ketika guru menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sudah berjalan cukup baik. Banyak siswa yang aktif dalam proses belajar di dalam kelas meskipun belum maksimal. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dalam menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Sungai Besar Kota Banjarbaru. Adapun judul yang diajukan adalah “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama islam (PAI) Di SDN 3 Sungai Besar Kota Banjarbaru”.

B.     Penegasan Judul
Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul skripsi dan tidak meluas sehingga skripsi ini tetap pada pengertian yang dimaksudkan dalam judul, maka perlu adanya penegasan istilah, sebagai berikut:
1.      Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, di samping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.[6]
2.      Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa.[7]
3.      Pembelajaran Pendidikan Agama islam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang pendidikan Agama Islam, sehingga mereka dapat bersikap, bertindak, dan bertingkah laku dengan prespektif kebijaksanaan.[8]

C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah strategi guru menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam di SDN Sungai Besar Kota banjarbaru?
2.      Apakah kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam?
3.      Bagaimanakah upaya guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan saintifik?

D.     Alasan Memilih judul
1.      Pendidikan anak sangat penting diberikan kepada anak, sebab pendidikan nasional berfungsi menyumbangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban Bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa dikemudian hari, dan agar anak menjadi pribadi budiman, dan berkepedulian social tinggi ada pada diri anak sebab pembelajaran tidak hanya konsep saja.
2.      Prinsip pembelajaran yang diterapkan dalam metode saintifk antara lain: dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu, dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah, dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar, dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat, Prinsip pembelajaran yang digunakan antara lain (lanjutan): pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tuladha), membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani), Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

E.     Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah :
1.      Mendeskripsikan strategi guru menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Penddikan Agama Islam di SDN Sungai Besar Kota banjarbaru.
2.      Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
3.      Mendeskripsikan upaya guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan saintifik.


F.     Signifikansi Penelitian
Manfaat penelitian adalah :
1.      Manfaat Teoretis
Secara teoritis penelitian ini memberikan suatu kajian ilmiah mengenai implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam.
2.      Manfaat Praktis
1)      Bagi Peneliti
a.       Memberi bekal pengetahuan penulis yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b.      Menambah pengetahuan peneliti tentang kegiatan penelitian.
c.       Membantu memberikan pengalaman dalam penggunaan strategi pembelajaran sehingga hasil yang telah dicapai lebih efektif dan efisien.
2)      Bagi Guru
a.       Sebagai bahan referensi guru pada saat menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b.      Sebagai masukan bagi guru dalam penerapan penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam.
3)      Bagi Sekolah
a.       Menjadi sumbang saran bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses belajar sehingga dapat meningkatkan potensi siswa
b.      Meningkatkan kualitas pengajaran Pendidikan Agama islam di sekolah.


G.    Sistematika Penelitian
Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah secara garis besarnya dibagi dalam lima Bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah dan penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, siginifikansi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Lansan teoritis yang berisikan pengertian pendekatan saintifik, Pendidikan Agama islam, Prestasi Belajar Peserta didik, Kurikulum 2013.
Bab III Metodologi Penelitian, meliputi subjek dan objek, data, sumber data, tekhnik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, tekhnik pengumpulan data dan analisis data serta prosedur penelitian.
Bab IV laporan hasil penelitian, meliputi gambaran umum lokasi penelitian, pengajian data dan analisis data.
Bab V Kesimpulan dan saran-saran, kemudian dilengkapai dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran.












[1] Fadlillah, M. Implementasi Kurikulum 2013 (Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA). (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 13
[2] Kochar. Teaching Of History. (Jakarta: Grasindo, 2008), 7
[3] Hardini, Isriani dkk. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, & Implementasi). (Yogyakarta: Familia. 2011), h,10
[4] Kurniasih, Imas dan Berlin Sani.  Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. (Surabaya: Kata Pena, 2014), h, 141
[5] Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.(Yogyakarta: Gava Media, 2014)h, :51

[6] Kurniasih, Imas dan Berlin Sani.  Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. (Surabaya: Kata Pena, 2014)h, 132
[7] Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: , 2014), 72
[8] Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. (Bandung: Alfabeta, 2007) :56.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar