Kamis, 26 Oktober 2017

BAB 4 HUMANISTIK



BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANLISIS DATA

A.    Gambaran Umum lokasi Penelitian
Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar
1.      Nama Sekolah                        : SDN Jingah Habang Hilir
2.      NSS                                        : 101150107001
3.      NIS                                        : 10 00 10
4.      NPSN                                     : 30300518
5.      Status                                     : Negeri
6.      Tahun Berdiri                         : 1957
7.      Alamat                                   : Jl. Melati No. 80 RT 02
8.      Desa                                       : Jingah Habang Hilir
9.      Kecamatan                             : Karang Intan
10.  Kabupaten / Kota                   : Banjar
11.  Propinsi                                  : Kalimantan Selatan
12.  Nilai Akreditasi                      : B
13.  Jumlah Rombel / Kelas          : 5 / 6
14.  Luas tanah seluruhnya           :  1156 m²
15.  Luas bangunan                       :    729 m²
16.  Luas kebun / halaman            :    427 m²
17.  Status tanah                           : Hak Milik (Sertifikat)

KEPALA SEKOLAH
1.      Nama                                      : Abdul Muis, S. Pd
2.      NIP                                        : 19600510 198202 1 004
3.      Jenis Kelamin                         : Laki-laki
4.      Tempat, Tgl. Lahir                 : Barabai, 10 Mei 1960
5.      Pangkat / Gol                         : IV/b
6.      Pendidikan Terakhir               : S1

Data Kepala Sekolah yang Pernah Menjabat
No.
Nama
Periode
1.
Hj. Norsehan, S. Pd.
1988-2000
2.
Abdullah, S. Pd.
2000-2003
3.
H. Askolani, S. Pd.
2003-2005
4.
M. Salim, A. Ma
2005-2010
5.
Drs. Suriansyah
2010-2012
6.
Abdul Muis, S. Pd.
2012-2015

VISI DAN MISI SEKOLAH
1.      VISI
BERTEKAD MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN UNTUK MENGHASILKAN ANAK DIDIK YANG ISLAMI BERWAWASAN IPTEK

2.      MISI
1.      Membimbing siswa menjadi sumber daya manusia (SDM) yang sehat jasmani dan rohani , berkepribadian luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM) berorientasi mutu dan profesional
3.      Menerapkan manajemen partisipatif  warga sekolah, masyarakat dan pemerintah.
4.      Mengupayakan lingkungan sekolah yang tertib, aman dan nyaman.

3.      TUJUAN
Sesuai tujuan pendidikan dasar, visi pemerintah visi dan misi sekolah maka tujuan yang ingin dicapai oleh SDN Jingah Habang Hilir Kecamatan Karang Intan
a.         Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.
b.        Meraih prestasi akademik maupun non akademik.
c.         Menguasai dasar - dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bakat untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
d.        Menghargai dan menghormati sesama di lingkungan sekolah,keluarga dan masyarakat yang berbeda agama, budaya, suku bangsa dan status sosial.
e.         Munculnya generasi yang tangguh baik aqidah maupun keilmuan serta berjiwa kebangsaan.
f.         Membiasakan hidup sehat dalam kegiatan baik di lingkungan sekolah maupun rumah.
g.        Melaksanakan PMB dengan pendekatan PAKEM.

4.             KEADAAN SISWA
Kelas
2012 / 2013
2013 / 2014
2014 / 2015
L
P
Jlh
Jlh
Kls
L
P
Jlh
Jlh
kLS
L
P
Jlh
Jlh
Kls
I
15
9
24
1
11
5
16
1
12
13
25
1
II
13
12
25
1
15
10
25
1
12
5
17
1
III
18
17
35
1
13
11
24
1
17
10
27
1
IV
15
17
32
1
16
16
32
1
14
10
24
1
V
14
7
21
1
14
17
31
1
14
15
29
1
VI
17
10
27
1
11
7
18
1
14
17
31
1
Jlh
92
72
164
6
80
66
146
6
83
70
153
6


5.        DATA LAPORAN KELULUSAN SISWA
Thn Pelajaran
Peserta Terdaftar
Peserta
Mengikuti
Peserta Yang Lulus
Peserta Tidak Lulus
Prosentase Kelulusan
2012/ 2013
2013 / 2014
2014 / 2015
27
18
31
29
31
35
27
18
31
29
31
35
27
18
31
29
31
35
-
-
-
-
-
-

100 %
100%
100%
100%
100%
100%




6.      Data kepala Sekolah dan Guru
No.
Nama
Pendidikan
Jabatan
1.
Abdul Muis, S. Pd.
S. Pd.
Kepala Sekolah
2.
H. Syahlani, A. Ma.
D2 PGSD
Guru Kelas
3.
Norliani, A. Ma.
S 1PAI
Guru Agama
4.
Yuliani, A. Ma.
D2
Guru B. Indonesia
5.
Zarkani
S. Pd. I
Guru Kelas
6.
Maulana
S. Pd. I
Guru Kelas
7.
Sutianingsih
SMA
Guru IPA
8.
Faisal Rahman
S1 Unlam
Guru B. Inggris
9.
Izna Fatia
S. Pd
Guru Matematika
10.
Faulia Ariyani
S. Pd
Guru IPA
11.
Zainal Muttaqin
SMA
Pustakwan
12.
Yudi Ferdian
S1 STIE
Tata Usaha
13.
Midyan Rosyadi
SMA
PSD


7.        DATA KEADAAN GURU / PEGAWAI
Ijazah
Tertinggi
Keadaan Jumlah Pegawai
JLH
Kepsek
Guru PNS
Guru Tidak Tetap
Perpustakaan
Honorer
TU Honorer
PSD
Honorer

S2
S1
D4
D3
D2
D1
SLTA
-
1
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
3
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
9
-
-
-
-
4

1
8
3
-
-
1
13




8.        DATA PRESTASI SISWA 3 TAHUN TERAKHIR (RATA²)
No
Mata Pelajaran
2012 / 2013
2013 / 2014
2014 / 2015
1
2
3
4
5
PKn
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA
IPS
7,23
8,29
6,17
7,66
7,70
7,75
7,81
5,97
7,17
7,75


9.      PRASARANA SEKOLAH
1.      Jenis Sarana Yang Dimiliki Sekolah
NO
JENIS
KEBERADAAN
FUNGSI
YA
TIDAK ADA
YA
TIDAK
1
Ruang Kepala Sekolah
-
-
2
Ruang Wakil Kepala Sekolah
-
-
-
3
Ruang Guru
-
-
4
Ruang Layanan Bimbingan dan Konseling
-
-
-
5
Ruang Tamu
-
-
6
Ruang UKS
-
-
-
7
Ruang Perpustakaan
-
-
8
Ruang Media dan Alat Bantu PBM
-
-
-
9
Ruang Penjaga Sekolah
-
-
-
10
Ruang /Pos Keamanan
-
-
-
11
Aula / Gedung Serba Guna
-
-
-
12
Gudang
-
-
13
Kantin Sekolah
-
-
14
Halaman Sekolah
-
-

2.      Ruang Kelas
Kondisi Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas
Baik
5
Rusak Ringan

Rusak Berat
-
Total
5


3.      WC dan Kamar Mandi
Peruntukan

Jumlah
Kondisi
Ada
Tidak
Baik
Tidak Baik
Kepala Sekolah / Guru / Karyawan
-
1
-
Siswa Laki-laki
-
1
-
Siswa Perempuan
-
1
-

4.      Prasarana
Jenis
Keberadaan
Kondisi
Ya
Tidak
Baik
Rusak
Instalasi Air
-
-
Jaringan Listrik
-
-
Jaringan Telepon
-
-
-
Internet
-
-
-
Akses Jalan
-
-


5.      Sarana lain yang dimiliki sekolah
a). Laptop (2 unit)


ALAT BANTU AJAR
No
ALAT
JUMLAH
TAHUN PENGADAAN
KONDISI
BAIK
RUSAK
1
Kerangka Manusia
1
1995

2
Anatomi Tubuh
1
1995

3
Alat Peraga Matematika
1
2003

4
Alat Peraga Agama
3
2008

5
Alat Peraga BTA
13
2008

6
Alat Peraga B. Inggris
2
2009

B.     Penyajian Data
                Setelah penulis kemukakan tentang gambaran umum Lokasi Penelitian selanjutnya penulis akan menggambarkan dan menyajikan data tentang Penerapan Metode Humanistik Anak Kelas 1 SD oleh Guru PAI di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
1.      Penerapan Metode Humanistik yang diberikan Guru Pendidikan Agama Islam Kepada Anak Didiknya di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, Yaitu:
a.       Membina kepercayaan Diri
            Berdasakan hasil wawancara dan observasi dengan guru Pendidikan Agama Islam tentang membina Kepercayaan diri siswa dalam mata Pelajaran PAI, guru PAI yang melaksanakan Proses Pendekatan Individual dengan siswa ketika berada didalam kelas maupun diluar kelas, ketika didalam kelas guru mata pelajaran PAI dikelas I dengan jumlah muridnya 31 orang, dalam hal menjalin Pendekatan Individual dengan siswa guru melakukakan nya dengan baik, karena guru menyadari pentingnya proses Pendekatan Individual antara guru mata pelajaran PAI dengan anak didiknya yang berada di Kelas I agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Pendekatan Individual sangat diperlukan untak melihat perkembangan anak dan memajukan pelajaran PAI, Tanpa Pendekatan Individual pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Hasil yang ingin dicapai pun tidak memenuhi standar penilaian yang sudah ditentukan. Dalam hal melakukan pendekatan ini guru PAI bisa meningkatkan sikap percaya diri anak didik dengan pendekatan individual yang baik
b.      Penanaman Sikap Mandiri
Dari hasil Observasi dan Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam  beliau cukup mengetahui bahwa seorang murid itu adalah orang yang sedang belajar atau menuntut ilmu dalam bimbingan seorang atau beberapa orang guru. 
Guru Pendidikan Agama Islam menydari bahwa sebagai orang yang sedang belajar, maka murid berhak mendapat pelajaran dan pendidikan, juga bimbingan serta pembinaan dari gurunya. Dia juga berhak untuk mendapatkan pengayoman, buka bentakan, atau kemarahan. Peserta didik juga berhak menerima cinta dan kasih saying selama belajar dan menuntut ilmu walaupun bentuk pengayoman, cinta, dan kasih sayang itu berbeda-beda menurut tiap-tiap guru. Ini merupaka metode humanisti yang sangat manjur diterapkan di SD Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, Tapi intinya, peserta didik haruslah belajar dalam suasana yang nyaman dan dia tidak merasa tertekan atau terpaksa.
diketahui bahwa guru PAI Dalam melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan pendekatan kelompok, dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri, dengan tujuan untuk mencari satu tujuan pelajaran yang tertentu dengan cara bergotong royong. Sebagai Metode, Pendekatan kerja kelompok dipakai guru Pendidikan Agama Islam untuk mencapai macam-macam tujuan di Sekolah. Karena di dalam prakteknya Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan karang Intan di dalam prakteknya menggunakan pendekatan Kerja kelompok yang cukup baik untuk menumbuhkan sifat mandiri terhadap anak didiknya.
c.       Mendorong keaktifan peserta didik
Semua guru pasti menginginkan mempunyai murid-murid yang rajin. Rajin artinya giat, bersugguh-sungguh, dan semangat dalam mengerjakan suatu hal. Murid yang ajin berarti murid yang giat, bersungguh-sungguh dan semangat dalam belajar atau menuntut ilmu. Orang yang rajin dimanapun ia berada pasti akan dibutuhkan orang (baik tenaga maupun pikiran). Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan cukup baik dalam memberikan motivasi terus menerus agar murid-murid selalu memelihara sikap ini.
dari hasil observasi dan wawacara di ketahui bahwa Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan karang Intan Kabupaten Banjar, dalam kegiatan belajar mengajar guru membagi anak didik ke dalam beberapa kelompok belajar dan terkadang memperhatikan juga pendapat dan kemauan anak didik. Karena permasalahan yang dihadapi setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatannya pun akan lebih tepat bila menggunakan pendekatan bervariasi.
Tidak hanya rajin yang diharapakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Anak didiknya, Guru Pendidikan Agama Islam juga menanamkan sikap Tekun kepada anak didiknya di SDN Jingah Habang ilir Kecamatan Karang Intan. Karena Guru Pendidikan Agama Islam menyadari bahwa sikap tekun ini lebih memperlihatkan kematangan emosi. Oleh karenanya orang yang tekun biasanya lebih sabar dan pandai mengendalikan diri. Dia juag teliti dan sangat memperhatika detil. Murid yang tekun sesungguhnya telah menggenggam separuh dari keberhasilan masa depannya. Dia hanya tinggal menacari cara, bagaimana meraih yang separuh lagi, sehingga mengantarkan dia pada kejayaan menggapai cita-cita.
d.      Penanaman Sikap Empati
Pada dasarnya peserta didik mempunyai sifat empati jiwa kepedulian yang siap untuk dikembangkan di sekolah. Guru Pendidikan Agama islam di SDN Jingah Habang Ilir kecamatan Karang intan menydari ini. Guru PAI menyadari bahwa sekolah merupakan lahan paling subur untuk menumbuhkan sikap keperdulian anak kepada sesamanya. Peserta didik harus disadarkan bahwa mereka hidup bukan hanya untuk kesenangan diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Dengan begitu , akan tumbuh kesadaran untuk hidup bersama dan selalu siap memberikan sebagian yang mereka miliki kepada sesama. Terutama kepada fakir miskin. Jiwa peduli ini harus dihidupkan sejak dini agar mereka terbiasa berbagi kebahagian. Sesungguhnya tidak ada kebahagian dalam hidup ini selain bisa saling berbagi dengan sesama.
Dari hasil observasi dan wawancara di ketahui bahwa guru PAI dalam melakukan pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk  mendidik  dilakukan cukup baik. Karena Guru PAI menyadari bahwa sikap dan perbuatan yang ia lakukan harus bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didiknya dengan tujuan untuk membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang mulia.
Dari  hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa Pendidikan dan pengajaran di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan dalam melaksanakan proses belajar mengajar tidak hanya menggunakan metode satu atau dua macam saja dalam melaksanakan Proses belajar mengajar guru PAI Menggunakan penggabungan beberapa pendekatan dalam membimbing dan membina jiwa keagamaan anak didik. Pendekatan keagamaan Dapat membantu anak didik menumbuhkan jiwa agama yang kuat di dalam diri anak didik, yang pada akhirnya nilai-nilai Agama dapat mereka yakini, pahami, hayati, dan di amalkan mereka selama hayat para anak didik di kandung badan.
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan maupun tulisan. Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan karang Intan menggunakan Bahasa yang baik dalam proses belajar mengajar. Guru PAI Menyadari Penggunaan Bahasa yang baik sebagai alat untuk mengungkapkan makna yang di wujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosakata) akan mudah dipahami jika cara penyampaian bagus dan mudah dimengerti oleh anak didik, karena hal demikian berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, Pikiran, pendapat dan perasaan).      
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerapan Pendekatan Penerapan Metode Humanistik Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
a.       Guru
Faktor guru yang mengajar dengan indikator pengalaman, dan latar belakang pendidikan , kompetensi yang dimiliki, serta pernah mengikuti berbagai macam diklat pendidikan. Guru yang melaksanakan Penerapan Pendekatan Metode Humanistik dalam pembelajaran PAI Dengan Pelaksanaan Program Pembelajaran untuk menciptakan Kepercayaan Diri Siswa, Sikap Mandiri, keaktifan siswa dan Penenaman Sikap Empati dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah Ibu Norliani, A. Ma. Pengalaman guru mengajar 10 Tahun menjadi Guru, dan pendidikan yang ditempuh adalah SI IAIN Antasari Banjarmasin. Ibu Norliani juga sering mengikuti berbagai macam diklat pendidikan untuk menembah kompetensi dan pengetahuan dalam memberikan pelajaran dan melaksanakan proses belajara mengajar yang baik di kelas terhadap anak didiknya di SDN Jingah Habang Ilir Kecematan Karang Intan Kabupaten Banjar Pengalaman kerja sangat penting bagi seorang guru. Guru yang banyak memiliki pengalaman kerja di sekolah, dia akan mudah melaksanakan tugasnya, karena pengalaman tersebut dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang banyak mempunyai pengalaman kerja sebagai guru, dia akan dapat memberikan bimbingan kepada siswanya. Masa kerja atau lamanya kerja seorang guru juga cukup mempengaruhi kecakapan dan keahlian dalam mengelola pembelajaran di sekolah. Karena ilmu dan pengetahuan saja tidak cukup tanpa ada pengalaman kerja. Melalui pengalaman akan menambah kematangan dalam mengerjakan sesuatu serta dari pengalaman tersebut dapat mengimbangi antara kenyataan yang dihadapi saat melaksanakan tugas dengan ilmu yang didapatnya..
b.      Siswa
Minat siswa dilihat dari kerajinan/ keaktifan mengikuti pelajaran dan perhatian selama mengikuti pelajaran PAI. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi terlihat semuanya aktif dan memperhatikan dengan baik setiap materi yang dijelaskan oleh guru selama pelaksanaan pembelajaran mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
c.       Sarana Prasarana
             Berdasarkan hasil observasi dari wawancara, fasilitas yang digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran PAI Hanyalah ruang kelas dan buku-buku Pelajaran Pendidikan Agama Islam.




C.    Analisis Data
Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdiri pada tahun 1957 yang beralamat di Jl. Melati No. 80 Rt. 02 dengan luas tanah keseluruhan 1156 M2  dengan nilai Akreditasi B.
Kepala sekolah yang menjabat saat ini adalah Bapak Abdul Muis, S. Pd. Dengan pangkat Gol IV / B. dengan jumlah Tenaga pengajar sebanyak 13 Orang.
Dalam hal ini penulis akan mengemukakan tentang:
1.      Pelaksanaan Penerapan Pendekatan Metode Humanistik Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupatan Banjar.
a.       Membina Kepercayaan Diri
Dari data yang telah penulis kemukakan dapat dijelaskan bahwa:
Percaya diri merupakan sumber kekuatan yang luar biasa. Percaya diri laksana reactor yang membangkitkan segala energy yang ada ada pada diri seseorang untuk mencapai sukses. Sebagai generasi penerus bangsa, sikap percaya diri sangat penting ditanamkan pada peserta didik agar ia tumbuh menjadi sosok yang mampu Data yang didapat mengembangkan potensi diri.
Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam Mempunyai cara sendiri untuk membangkitkan Kepercayaan diri Peserta didiknya diantaranya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru memberikan Apresiasi berupa pujian atas setiap pencapaian yang dicapai peserta didik, hal ini akan mengembangkan rasa percaya dirinya, dan peserta didik pun akan akan menerima lebih banyak lagi kesuksesan dalam kehidupannya. Guru Pendidikan Agama Islam menyedari bahwa ia tidak akan memberikan pujian tanpa alasan. Sebab, boleh jadi, peserta didik akan tumbuh menjadi sosok yang “gila pujian”.
Selain itu Guru pendidikan Agama Islam juga mengajari anak didiknya untuk bertanggung jawab , banyak hal yang dilakukan oleh guru untuk menerapkan prinsip ini, seperti meugaskan peserta didik menjadi pembawa acara, pemimpin rapat dikelas, dan lain sebagainya. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini akan memberikan rasa tanggung jawab pada dirinya sekaligus mengajarinya untuk bersedia menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya, serta akan menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi dalam dirinya.
Selain itu, Guru Pendidikan Agama islam mengajari peserta didik agar bersikap ramah dan senang membantu orang lain. Untuk mengejari peserta didik seperti ini, Guru Pendidikan Agama Islam selalu bersikap ramah terhadap siapapun sekaligus selalu tersenyum kepadanya. Guru Pendidikan Agama Islma pun menjadikan segala rutinitas hariannya menjadi menyenangkan.
Selain itu juga, Guru Pendidikan Agama islam tidak pernah menegur anak didiknya yang salah langsung dihadapan teman-temannya. Dan juga guru Pendidikan Agama islam mendukung sepenuhnya sesuatu yang menjadi minat peserta didik. Guru Pendidikan Agama Islam Juga Tida memanjakan peserta didiknya.
pada saat penelitian diketahui bahwa guru mata pelajaran PAI mampu dalam berinteraksi baik dengan murid-muridnya pada saat jam pelajaran dengan menggunakan pendekatan Inidvidual. Hal tersebut dilakukan agar tercapainya tujuan yang diinginkan dengan maksimal dan memudahkan siswa dalam menerima pelajaran serta memudahkan guru dalam menentukan pelajaran yang diajarkan. Dengan mengalokasikan waktu untuk berinteraksi dengan menggunakan Pendekatan Individual untuk membangung kepercayaan diri terhadap anak peserta didik, guru mampu membagi mata pelajaran yang diajarkan kapan pelajaran itu diajarkan dan ruang mana pelajaran itu akan diajarkan pada suatu kelas tertentu serta mampu menyelesaikan pelajaran yang sudah direncanakan yang diajarkan dengan baik.
            Dari hasil penelitian observasi, senin 19April 2015, proses interaksi antara guru mata pelajaran PAI dengan murid-murid yang berada di kelas  tersebut guru dapat menjalin proses interaksi dengan menggunakan Pendekatan individual dengan baik dan efektif selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran
            Berdasarkan sumber-sumber tersebut  dapat ditetapkan dan dikembangkan proses interaksi dengan menggunaka pendekatan individual untuk meningkatkan kompetensi dasar anak-anak murid  Dalam mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk menyelesaikan Pembelajaran secara Efektif berlangsung cukup baik.
Tetapi setelah penulis melakukan observasi dan melihat dokumen ternyata tidak semua guru mampu menjalin interaksi dengan menggunakan pendekatan individual yang baik kepada murid-muridnya.
Dari 1 orang guru mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas I yang penulis teliti guru tersebut mampu menjalin proses interaksi dengan menggunakan pendekatan individual yang baik dengan murid-muridnya yang berada di kelas I, beliau menyedari akan pentingnya membangun Sikap percaya diri peserta didiknya.
Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Guru tersebut memberikan pelajaran sesuai dengan indikatornya dengan metode yang baik, karena guru tersebut mampu menjalin interaksi dengan murid-muridnya sehingga hasil yang ingin di capai memuaskan untuk kemajuan para murid-muridnya yang berada di Kelas I. karena hal tersebutlah dapat dikatakan bahwa guru PAI mampu membuat proses Pendekatan Individual untuk menjalin Interaksi dengan baik agar kepercayan diri Peserta didik meningkat selama pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan dari hasil observasi, senin, 19April 2015, dengan mempersiapkan materi pelajaran terlebih dahulu akan mempermudah guru dalam mengajar dan berinterkasi dengan murid untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dengan mempersiapkan materi sebelum mengajar akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan Melakukan pendekatan Individual untuk menjalin proses interaksi antar guru dan murid bisa berjalan dengan lancar sesuai yang di inginkan.
Dari data yang penulis dapat guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mengajar di Kelas I mampu dalam menentukan metode pembelajaran sehingga proses interaksi terjalin, hal tersebut memudahkan guru dalam menjelaskan pelajaran yang diajarkan dan siswa dengan mudah memahami pelajaran, dan metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan penugasan. Dengan menggunakan metode ceramah akan mempermudah guru dalam menyampiakan materi yang sudah disusun sebelum mengajar, dengan metode diskusi guru dapat mengetahui sejauh mana kekompakan siswa dalam mengerjakan tugas secara berkelompok dan menggunakan metode penugasan untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam menerima pelajaran yang sudah diajarkan dan melatih siswa untuk belajar serta mengingat kembali tentang pelajaran yang sudah dipelajari.
Dari hasil observasi dan wawancara diketahi bahwa guru PAI Melakukan pendekatan Kelompok yang baik terhadap anak didiknya di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan, dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri, dengan adanya pendekatan kelompok peserta didik lebih mudah memahami pelajaran serta dapat meningkatkan sikap kepercayaan diri pada anak tujuan pembelajarannya sesuai yang diinginkan.
Kemampuan guru dalam proses Pendekatan kelompok ini sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar dan penyampaian sumber belajar. Dengan cara tersebut akan mempermudah proses pembelajaran sesuai target yang diinginkan.
Dari data yang penulis dapat guru mata Pelajaran PAI mampu melakukan pendekatan kelompok dengan baik selama proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan sikap kepercayaan diri peserta didik. Dengan pendekatan kelompok yang baik guru dapat menyalurkan pikiran, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar dan membantu memudahkan pemahaman siswa dalam menentukan dan memahami konsep atau materi yang disampaikan serta dapat juga menghantarkan siswa ketingkat pemahaman yang lebih tinggi.
Dari hasil wawancara dan observasi diketahui bahwa guru PAI dalam melakukan pendekatan Metode Humanistik cukup bervariasi, guru dalam mengajar menggunakan berbagai macam variasi untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif. karena guru menyadari permasalahan yang dihadapi setiap anak berbeda-beda karena itu diperlukan pendekatan Metode Humanistik yang bervariasi. pendekatanMetode Humanistik yang bervariasi yang dilakukan guru bisa dikatakan cukup baik
Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mengajar di Kelas I guru mempunyai kemampuan Pendekatan Metode Humanistik bervariasi yang baik dalam melakukan proses belajar mengajar. Sehnngga proses belajar mengajar berjalan efektif sesuai dengan perencanaan sebelumnya. 
Dari hasil wawancara dengan guru mata Pelajaran PAI Kelas I, pendekatan dengan menggunakan Metode Humanistik dilakukan oleh guru mata pelajaran PAI kelas I adalah menggunakan metode dengan pengajaran regular dengan tujuan untuk meningkatkan sikap kepercayaan diri peserta didik, guru mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuan para siswanya, para siswa mempunyai posisi yang sama, walaupun setiap siswa memerlukan waktu yang berbeda untuk memahami suatu materi pelajaran. Jadi untuk siswa yang lamban dalam belajar diberikan perhatian khusus dengan kegiatan yang berbeda dari siswa yang cepat dalam menerima pelajaran.
b.      Penanaman Sikap Mandiri
Mempunyai murid yang mandiri memang merupakan dambaan setiap guru. Sebab, dengan sikap itu proses belajar yang dijalani oleh peserta didik akan menjadi lancar sehingga guru juga dapat menikmati tugas mengajarnya. Peserta didik yang mandiri bias melayani kebutuhannya sendiri.
Nah, untuk mendidik peserta didik yang seperti itu Guru Pendidikan Agama islam membentuk peserta didiknya agar tumbuh menjadi sosok yang berkarakter mandiri, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Di SDN Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
Ada beberapa langkah yang dilakukan Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Jingah Habang Ilir Kecamatan karang Intan diantaranya adalah guru PAI memberikan keterampilan untuk mengurus dirinya sendiri. selain  itu guru juga memberikan bentuk-bentuk kegiatan sekolah yang merangsang sikap mandiri peserta didik.
Guru Pendidikan Agama Islam juga sering meminta bantuan kepada peserta didik untuk membuat program kegiatan positif.
Dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa guru PAI Melakukan pendekatan Edukatif yang baik dalam hal proses belajar mengajar dikelas untuk menumbuhkan sikap mandiri pada peserta didik.
karena guru PAI Menyadari Perkembangan kognitif anak dalam proses Eksplorasi bertujuan untuk mengembangkan bahasa, daya pikir dan keterampilan anak didik.
Dalam tahap ini, anak mengembangkan keterampilan, bahasa dan daya ingatnya, untuk itu dalam memberikan pelajaran pada Anak Kelas I Sekolah Dasar sangat perlu perhatian dari guru mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya kegiatan Pendekatan edukatif melalui proses Eksplorasi belajar mengajar ini sangat memudahkan bagi anak didik untuk mengingat, mengucapkan dan menjawabnya ketika ada pertanyaan yang diajukan kepadanya. Maka dari itu sangat efektif digunakan dalam meningkatkan perkembangan daya pikir, barbahasa dan keterampilan anak dalam proses belajar mengajar pada anak didik Kelas I Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaaten Banjar.
Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PAI Kelas I, dalam hal Pendekatan Edukatif melalui proses eksplorasi untuk menanamkan sikap mandiri peserta didik guru mata pelajaran PAI Sangat memperhatikan hal ini, eksplorasi para siswa di kelas I di dukung sepenuhnya oleh Guru Mata Pelajaran Agama Islam, dengan cara mengungkit kemampuan siswa dari dalam agar bisa ia eksplor dari dalam dirinya. setiap memasuki kelas guru PAI Bertanggung jawab mengungkit, menumbuhkan, dan menyalurkan kemampuan para siswanya sesuai kapasitas anak didiknya yang berada di kelas I dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam hal Eksplorasi guru PAI Kelas I Sudah melakukannya dengan baik. Ia menyadari pentingnnya kemampuan para siswa nya di eksplor agar kapasitas anak didiknya bertambah bagus dan meningkat dan tujuan penenaman sikap mandiri pada peserta didik tercapai.
Dari Hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa guru PAI Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan karang Intan, melakukan Pendekatan yang sangat baik. Guru PAI Menyiapkan langkah seperi memilih metode mengajar dan alat pelajaran yang akan di pakai dengan tujuan untuk menambah Kapasitas para siswa dalam Memperdalam sikap mandiri anak didik. Melalui pendekatan ini diharapkan akan menambah kepercayaan diri para anak didik dan memperkokoh Kekuatan jiwanya untuk selalu berpegang teguh pada ajaran agama. Hasil yang diperoleh melalui pendekatan ini ini cukup memuaskan guru Pendidikan Agama Islam.
Dengan pendekatan penanamansikap mandiri sangat membantu guru untuk memperkuat kepercayaan para anak didik dan menanamkan nilai-nilai Agama supaya bisa dihayati, diayakini, di pahami, dan di amalkan oleh para anak didik di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
c.       Mendorong Keaktifan Peserta didik
Sebagaimana yang tertara dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang system pendidikan Nasional, pada hakikatnya pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan sekaligus membentuk watak dan peradaban Bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa, serat bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Inilah yang melatar belakangi guru Pendidikan Agama Islam untuk memfungsikan pendidikan untk membentuk manusia agar memiliki karakter aktif dan kreatif. Guru pendidikan Agama Islam menyadari bahwa apabila pendidikan bertujuan membentuk karakter aktif dan kreatif, tentunya setiap peserta didik dengan segala potensinya dapat dilatih untuk menggagas ide-ide kreatif berdasarkan pengalaman hidupnya.
Dalam rangke mengembangkan potensi aktif kreatif ini guru Pendidikan Agama Islam cukup baik dalam mengembangkan potensi kreatifitas peserta didiknya, pendkatan yang dipakai pun dengan menggunakan metode humanistik dengan cara menstimulasi kemampuan peserta didik terutama kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai masalah dapat diartikan sebagai berkembangnya wawasan peserta didik yang akhirnya dapat berimplikasi terhadap kreatifitas peserta didik.
Dari hasil wawancara dan Observasi di ketahui bahwa, dalam hal penguasaan Bahasa Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar dikatan Baik. Karena Kemampuan Guru Pendidiikan Agama Islam yang mumpuni dalam menjalin komunikasi dengan anak didik.
Dari Hasil Observasi dan wawancara dengan anak murid, mereka mengatakan kemampuan Guru PAI dalam berbahasa ketika melakukan proses belajar mengajar bisa dipahami mereka cukup baik.
Perlunya aktifitas keaktifan dalam belajar disebabkan pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk megubah tingkah laku, jadi melakukaan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktifitas. Itulah sebabnya katifitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Sebagai rasionalitasnya hal ini juga mendapatkan pengakuan dari berbagai ahli pendidikan termasuk hal ini juga dipikirkan oleh Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
Dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa guru PAI  juga memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelididkan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun tekhnis.
Ini menunjukkan setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas, maka proses belajar tidak mungkin terjadi. itulah sebabnya Guru PAI di SDN Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar menegaskan bahwa ruang kelas harus di uabh / di atur sedemikian rupa menjadi laboratorium pendidikan yang mendorong anak didik bekerja sendiri. Guru PAI juga menegaskan bahwa sekolah harus di jadikan tempat kerja. Sehubungan dengan itu maka ia menganjurkan pengembangan metode-metode proyek, problem solving, yang merangsang anak didik untuk melakukan kegiatan. Semboyan yang ia populerkan “learning by doing”.
Diketahui juga Guru PAI sudah cukup baik dalam mengemukakan beberapa pandangan dari berbagai sumber. Guru PAI menegaskan bahw dalam kegiatan belajar, subjek didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas, tanpa aktifitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik.
d.      Penanaman Sikap Empati
Sikap empati terhadap orang lain merupakan sikap yang sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia, terutama saat bangsa ini banyak mengalami musibah dan bencana. Namun untuk menumbuhkan rasa kepedulian itu, Guru Pendidikan Agama Islam tidak perlu menunggu bencana terjadi. Sebab, setiap saat, selalu ada banyak hal yang meminta kepedulian kita.
Guru Pendidikan Agama Islam menyadari bahwa sikap kepedulian merupakan sikap yang tidak bias tumbuh dengan sendirinya. Sebab, diperlukan latihan, pengenalan, dan penenaman intens, seingga nilai-nilai kepedulian tersebut akan tumbuh dan berakar kuat pada diri seseorang tersebut akan tumbuh dan berakar kuat pada diri seseorang.
Dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa guruPAI melakukan Metode Humanistik dengan penanaman Sikap Empati dilakukan cukup baik. Karena Guru PAI Cukup mengerti bahwa anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. ini berrarti bahwa Guru PAI di SDN Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan cukup baik memamahami anak didiknya dengan segala potensinya dan bagaimana proses belajarnya.
Guru PAI Cukup Memahami aspek anak didiknya bahwa setiap anak didik disamping memiliki sejumlah persamaan, juga perbedaannya.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerapan Metode Humanistik oleh Guru PAI untuk menciptakan keaktifan siswa dalam Pembelajaran PAI
a.       Guru
Keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh keberhasilan guru dalam mengelola proses belajar mengajar di Sekolah untuk meningkatkan tingkat produktifitas dan prestasi anak didik dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasatis Guru untuk pengelolaan kelas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Humanistik yang efektif untuk keberhasilan proses belajar mengajar.
Dari uraian diatas, sehubungan dengan tugas dan wewenang tenaga kependidikan sebenarnya dari segi realisasi kegiatan proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dengan Metode Humanistik Kelas I di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan karang Intan Kabupaten Banjar  Dapat dikatakan baik.
Karena Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai Latar pendidikan Yang baik, selain Itu guru PAI juga sering mengikuti berbagai macam diklat Pendidikan Untuk meningkatkan Kompetensi Pribadi Guru itu sendiri, jadi dapat dikatan dari segi pendidikan, kompetensi dan kapasitas yang dimiliki Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Dapat di katakan baik.

b.      Siswa
Pendidikan hendaknya di desain bagi siswa atau peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan mengalami perkembanannya. Setiap peserta didik mempunyai kebutuhan dan mengalami perkembangan yang tidak sama sehingga Sekolah perlu menyelenggarakan berbagai program sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya. Agar program yang telah di susun, guru yang telah diangkat, dan sarana prasarana dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, maka peserta didik perlu di menej sedemikian rupa sehingga tujuan yang diinginkan Sekolah dapat di capai secara efektif dan efesien.
Manajemen kesiswaan pada dasarnya membahas tentang perencanaan kesiswaan, peneriman siswa baru, pengorganisasian siswa, orientasi siswa, pembinaan dan pelayanan siswa, organisasi siswa, penilaian siswa, mutasi dan almuni. Inilah sebenarnya cakupan yang akan dibahas dalam bidang kesiswaan.
Dari uraian diatas, kalau menghubungkan dengan program kesiswaan yang dibuat oleh bagian kesiswaan, ternyata program kesiswaan banyak sekali komponen kegiatannya dan seandainya program tersebut teraktualisasi semua dan dikelola dengan baik dan profesional. SDN Jingah habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjarakan menjadi sekolah yang diperhitungkan kualitasnya di Kabupaten Banjar.

c.       Sarana Prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, multi media, serta alat-alat dan media pengajaran yang lain. Sarana belajar mengajar yang ada di SDN Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan kabupaten Banjar yaitu: a. ruang Kepala Sekolah 1 buah, b. Ruang Dewan Guru 1 Buah, c. ruang Tata Usaha 1 Buah, d. Ruang Kelas 6 Buah, e. Ruang Perpustakaan 1 Buah, F. Mushalla 1 buah, g. WC 2 guru 1 Buah, h. WC Murid 4 Buah.
Dari gambaran diatas tentang sarana prasarana di Sekolah Dasar Negeri Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan  Kabupaten Banjar belum sepenuhnya memenuhi kreteria dari sebuah manajemen pendidikan berbasis Sekolah dan Standar dari pengembangan Sekolah Dasar

1 komentar: